Wabah Virus Corona
Kisah Perjalanan Pemudik Pulang Kampung, Pilu Kena PHK & Rindu Keluarga Menyatu, Berakhir Karantina
Kisah perjalanan pemudik pulang kampung yang dialami Safarudin. Pilu karena PHK dan rindu anak istri menyatu. Berakhir di karantina, suhu tubuhnya 38
"Duduk kami berjauhan, saya duduk sendiri di kursi tengah, satu penumpang lagi duduk di kursi paling belakang, sopir di depan di tempatnya," ungkap dia.
Naik ojek
Setelah tiba di Pasar Cinaem, Kabupaten Tasikmalaya, Saparudin melanjutkan perjalanan dengan naik ojek dengan ongkos Rp 100.000.
Safarudin masih harus menempuh jarak 15 kilometer untuk tiba di kampungnya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pangandaran.
Suhu tubuh 38,4 derajat
Setiba di kampungnya, Safarudin diminta untuk mengisolasi diri di rumahnya selama 14 hari.
"Saya sekarang di sini saja, saya juga sekarang lagi diam saja di rumah tak mau kemana-mana. Saya dianjurkan oleh tenaga medis puskesmas untuk isolasi mandiri selama 14 hari," kata Safarudin, Minggu (10/5/2020).
Petugas kesehatan berpakaian hazmat lengkap kemudian datang untuk mengambil sampel darah dan mengecek suhu tubuh pria berusia 45 tahun itu.
Saat dicek, suhu tubuh Saparudin mencapai 38,4 derajat.
"Kita sudah cek tiga kali, suhu tubuhnya 38,4 derajat celcius. Makanya kita ambil sampel darahnya," jelas salah seorang petugas berpakaian hazmat lengkap yang memeriksa di rumah perantau tersebut.
(*/ )
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di PHK, Rindu Anak dan Istri di Tasikmalaya, Safarudin Sempat Mau Jalan Kaki dari Jakarta", https://regional.kompas.com/read/2020/05/10/16560091/di-phk-rindu-anak-dan-istri-di-tasikmalaya-safarudin-sempat-mau-jalan-kaki?page=all#page3.