Wabah Virus Corona
Kisah Perjalanan Pemudik Pulang Kampung, Pilu Kena PHK & Rindu Keluarga Menyatu, Berakhir Karantina
Kisah perjalanan pemudik pulang kampung yang dialami Safarudin. Pilu karena PHK dan rindu anak istri menyatu. Berakhir di karantina, suhu tubuhnya 38
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kisah perjalanan pulang kampung yang dialami pemudik dari Jakarta menuju Tasikmalaya ini penuh perjuangan.
Sudah mengalami PHK, pria 45 tahun ini tak bisa lagi bertahan di Ibu Kota Jakarta.
Ditambah rasa kangen terhadap anak istrinya, pilu dan rindu pun menyatu dan mendorongnya untuk segera mudik, pulang kampung ke tanah kelahirannya.
Pria bernama Safarudin itu lolos dari ibu kota dan sampai ke kampung halamannya.
Meski demikian, ia harus menjalani karantina, dan suhu tubuhnya berdasarkan hasil periksa ternyata mencapai 38 derajat celcius.
Inilah kisah perjalanan pemudik yang berhasil pulang kampung dari Jakarta ke Tasikmalaya untuk menemui istri dan anaknya.

Ia mengaku bekerja di Jakarta sebagai sopir boks pakaian, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.
Kadang ia juga membawa mobil pribadi milik atasannya. Namun saat pandemi Covid-19, perusahaannya hampir gulung tikar.
Ia pun putus hubungan kerja. Saparudin berusaha bertahan beberapa pekan di Jakarta tanpa pekerjaan.
Karena tak ada pekerjaan dan rindu anak serta istrinya, Saparudin pun memilih untuk pulang kampung.
Ditawari travel
Awalnya ia berniat untuk jalan kaki.
Namun di tengah perjalanan, ia ditawari naik mobil travel dengan ongkos Rp 400.000.
"Saya pulang ke Tasikmalaya, memang sudah berniat berjalan kaki sampai ke Tasikmalaya. Namun, baru beberapa kilometer berjalan kaki, ada mobil travel menawarkan saya untuk pulang, saya pun naik. Selama di mobil travel dari Jakarta ke Tasikmalaya cuma ada dua penumpang termasuk saya," kata dia.
Di dalam mobil travel, ia dan satu penumpang lainnya duduk berjauhan.