Liga Indonesia
Cerita Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Soal Cedera
Cedera menjadi momok terbesar bagi pesepak bola, karena bila tidak ditangani dengan benar bisa mengakibatkan penurunan performa bahkan bisa mengakibat
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Cedera menjadi momok terbesar bagi pesepak bola, karena bila tidak ditangani dengan benar bisa mengakibatkan penurunan performa bahkan bisa mengakibatkan selesainya karir dari atlet tersebut.
Ada beragam cedera yang bisa menimpa pesepak bola sewaktu bertanding maupun berlatih mulai dari kategori cedera ringan hingga berat.
Hal itu karena olahraga sepak bola yang masuk kedalam olahraga dengan mobilitas tinggi dan seringnya terjadi kontak fisik antar pemain.
Begitu juga dengan kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto yang sempat diterpa cedera di penghujung putaran pertama Liga 1 2019 lalu.
Kala itu, Bagus sempat mengalami cedera otot paha sebelah kiri bagian belakang.
Hal itu membuatnya terpaksa menjalani pemulihan.
• Jeda Kompetisi, Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Jualan Beras dan Gula
Beruntung cedera Bagus kala itu tidak begitu parah dan tergolong cedera ringan.
Sehingga, Bagus bisa bergabung kembali bersama rekan-rekan untuk memperkuat Super Elang Jawa.
Meski begitu, akibat cedera itu Bagus sempat menjalani pemulihan dan absen pada dua laga awal PSS Sleman diputaran kedua Liga 1 2019.
Kala itu, Bagus menepi ketika timnya melawat ke kandang Semen Padang, Jumat (13/9/2019).
Serta absen saat Laskar Sembada menjamu Persipura Jayapura, Kamis (19/9/2019)
"Semoga pada karir kedepannya tetap sehat terus. Syukur, alhamdulillah bisa terhindar dari cedera parah dan nggak pengen cedera juga," ujar Bagus pada Tribunjogja.com, Kamis (7/5/2020).
• Winger PSS Sleman, Jefri Kurniawan Ungkap Pelatih yang Berjasa dalam Karir Sepakbolanya
Selain itu, Bagus Nirwanto juga bercerita jika di bulan ramadan 1441 hijriah ini dirinya sedang menekuni usaha berjualan beras dan gula saat kompetisi tengah disetop akibat pagebluk Covid-19.
Meski memiliki setumpuk tugas untuk tetap menjaga kebugaran dengan wajib melaksanakan latihan mandiri selama jeda kompetisi akibat pandemi virus corona.
Namun, Bagus Nirwanto masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mulai membuka usaha tersebut di kampung halamannya di Desa Jati, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Iya, alhamdulillah selama di rumah saya juga buka usaha, yakni jualan gula sama beras. Biar produktif dan dari pada di rumah nggak ada kerjaan," ungkap Bagus.
Pesepak bola asal Sidoarjo itu mulai menekuni usaha berjualan beras dan gula sebelum masuknya bulan ramadan 1441 hijriah.
Pemain yang karib disapa Munyeng itu, mengambil momentum bulan puasa untuk berjualan beras dan gula.
Sebab, pada bulan suci ini, kebutuhan pangan seperti gula dan beras dikalangan masyarakat meningkat dari hari-hari biasanya.
Semua itu dilakukan oleh pemilik nomor punggung 3 di skuat berjuluk Super Elang Jawa untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama disetopnya kompetisi.
"Saya memulai usaha ini sebelum puasa dan saya khusus berjualan beras sama gula. Belum berfikir untuk jual yang lainnya," jelas suami dari Lilik Khalimatus Sya’diyah tersebut.
• Sebagai Sobat Ambyar, Pemain PSS Sleman Ini Sering Dengarkan Lagu Didi Kempot Sebelum Bertanding
Diakui pemain yang berposisi sebagai fullback kanan itu, dirinya mengambil beras dan gula langsung pada distributornya.
Dalam sehari, dibeberkan mantan pemain Borneo FC itu, penjualan beras dan gula dari dagangannya berkisar pada angka 50 kilogram.
Ayah satu anak itu juga mengatakan jika usaha berjualan beras dan gula tersebut akan ia teruskan meski bulan ramadan telah berlalu.
"Alhamdulillah, penjualan bisa dibilang laku. Sehari bisa 30 sampai 50 kilogram," imbuhnya.
"Untuk kedepannya usaha ini akan tetap saya lanjutkan, tapi mungkin kita lihat dulu situasinya bagaimana," pungkas pemain kelahiran 27 tahun silam itu.(TRIBUNJOGJA.COM)