Soccer Style
Jeda Kompetisi, Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Jualan Beras dan Gula
Namun, Bagus Nirwanto masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mulai membuka usaha tersebut di kampung halamannya di Desa Jati, Sidoarj
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto melirik peluang usaha dari berjualan beras dan gula saat kompetisi tengah disetop akibat pagebluk Covid-19.
Meski memiliki setumpuk tugas untuk tetap menjaga kebugaran dengan wajib melaksanakan latihan mandiri selama jeda kompetisi akibat pandemi virus corona.
Namun, Bagus Nirwanto masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mulai membuka usaha tersebut di kampung halamannya di Desa Jati, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Iya, alhamdulillah selama di rumah saya juga buka usaha, yakni jualan gula sama beras. Biar produktif dan dari pada di rumah nggak ada kerjaan," ungkap Bagus pada Tribunjogja.com, Kamis (7/5/2020).
• Winger PSS Sleman, Jefri Kurniawan Ungkap Pelatih yang Berjasa dalam Karir Sepakbolanya
Pesepak bola asal Sidoarjo itu mulai menekuni usaha berjualan beras dan gula sebelum masuknya bulan ramadan 1441 hijriah.
Pemain yang karib disapa Munyeng itu, mengambil momentum bulan puasa untuk berjualan beras dan gula.
Sebab, pada bulan suci ini, kebutuhan pangan seperti gula dan beras dikalangan masyarakat meningkat dari hari-hari biasanya.
Semua itu dilakukan oleh pemilik nomor punggung 3 di skuat berjuluk Super Elang Jawa untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama disetopnya kompetisi.
"Saya memulai usaha ini sebelum puasa dan saya khusus berjualan beras sama gula. Belum berfikir untuk jual yang lainnya," jelas suami dari Lilik Khalimatus Sya’diyah tersebut.
• Jersey Kapten PSS Sleman Terjual Rp 5,8 Juta, Ini Kata Bagus Nirwanto
Diakui pemain yang berposisi sebagai fullback kanan itu, dirinya mengambil beras dan gula langsung pada distributornya.
Dalam sehari, dibeberkan mantan pemain Borneo FC itu, penjualan beras dan gula dari dagangannya berkisar pada angka 50 kilogram.
Ayah satu anak itu juga mengatakan jika usaha berjualan beras dan gula tersebut akan ia teruskan meski bulan ramadan telah berlalu.
"Alhamdulillah, penjualan bisa dibilang laku. Sehari bisa 30 sampai 50 kilogram," imbuhnya.
"Untuk kedepannya usaha ini akan tetap saya lanjutkan, tapi mungkin kita lihat dulu situasinya bagaimana," pungkas pemain kelahiran 27 tahun silam itu.(TRIBUNJOGJA.COM)