Liga Indonesia

Cerita Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Soal Cedera

Cedera menjadi momok terbesar bagi pesepak bola, karena bila tidak ditangani dengan benar bisa mengakibatkan penurunan performa bahkan bisa mengakibat

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Ari Nugroho
Tribun Jogja/Hanif Suryo
Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto kala tampil lawan Madura United di laga perdana Piala Presiden 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (5/2/2019) kemarin. 

TRIBUNJOGJA.COM - Cedera menjadi momok terbesar bagi pesepak bola, karena bila tidak ditangani dengan benar bisa mengakibatkan penurunan performa bahkan bisa mengakibatkan selesainya karir dari atlet tersebut.

Ada beragam cedera yang bisa menimpa pesepak bola sewaktu bertanding maupun berlatih mulai dari kategori cedera ringan hingga berat.

Hal itu karena olahraga sepak bola yang masuk kedalam olahraga dengan mobilitas tinggi dan seringnya terjadi kontak fisik antar pemain.

Begitu juga dengan kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto yang sempat diterpa cedera di penghujung putaran pertama Liga 1 2019 lalu.

Kala itu, Bagus sempat mengalami cedera otot paha sebelah kiri bagian belakang.

Hal itu membuatnya terpaksa menjalani pemulihan.

Jeda Kompetisi, Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Jualan Beras dan Gula

Beruntung cedera Bagus kala itu tidak begitu parah dan tergolong cedera ringan.

Sehingga, Bagus bisa bergabung kembali bersama rekan-rekan untuk memperkuat Super Elang Jawa.

Meski begitu, akibat cedera itu Bagus sempat menjalani pemulihan dan absen pada dua laga awal PSS Sleman diputaran kedua Liga 1 2019.

Kala itu, Bagus menepi ketika timnya melawat ke kandang Semen Padang, Jumat (13/9/2019).

Serta absen saat Laskar Sembada menjamu Persipura Jayapura, Kamis (19/9/2019)

"Semoga pada karir kedepannya tetap sehat terus. Syukur, alhamdulillah bisa terhindar dari cedera parah dan nggak pengen cedera juga," ujar Bagus pada Tribunjogja.com, Kamis (7/5/2020).

Winger PSS Sleman, Jefri Kurniawan Ungkap Pelatih yang Berjasa dalam Karir Sepakbolanya

Selain itu, Bagus Nirwanto juga bercerita jika di bulan ramadan 1441 hijriah ini dirinya sedang menekuni usaha berjualan beras dan gula saat kompetisi tengah disetop akibat pagebluk Covid-19.

Meski memiliki setumpuk tugas untuk tetap menjaga kebugaran dengan wajib melaksanakan latihan mandiri selama jeda kompetisi akibat pandemi virus corona.

Namun, Bagus Nirwanto masih memiliki waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mulai membuka usaha tersebut di kampung halamannya di Desa Jati, Sidoarjo, Jawa Timur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved