Bagi yang Masih Meremehkan Imbauan PSBB dan “DiRumahAja”, Ketahuilah Ini!

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbauan untuk masyarakat berdiam di rumah menjadi rekomendasi pemerintah saat pandemi Covid-19.

Editor: Joko Widiyarso
covid19.go.id/
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 merilis data lengkap penyebaran virus corona di Indonesia 

Menurut Yosef, dalam 6 jam usai virus masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan bisa mulai terganggu. Walau ada juga yang dapat bertahan 14 hari tanpa gangguan kesehatan.

"Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh pada aturan jaga jarak (physical distancing),” tambahnya.

Pihak yang tergolong rentan tertular virus ini yaitu mereka yang memilki daya tahan tubuh lemah, sering bepergian ke luar negeri, atau memiliki riwayat penyakit saluran pernafasan, seperti pneumonia, TBC, dan asma.

Kubu Amien Rais Diprediksi Bakal Bentuk Partai Baru, PAN Terpecah?

Pasalnya, virus corona terbaru ini membantu virus dan kuman lainnya untuk menyerang saluran pernafasan dan menurunkan sistem imun.

Sedangkan untuk mengetahui apakah sudah terjadi penularan, dapat dilihat pada manifestasi klinis yang biasanya muncul dalam dua hingga 14 hari setelah paparan.

“Seperti yang sering kita dengar bahwa gejala umum terinfeksi dapat dicurigai jika ada gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk kering tak kunjung reda dan sesak napas. Jika kasusnya berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian," jelas dia.

penderita asma
penderita asma (IMAGE.IE)

Rekomendasi pencegahan penularan Covid-19 memang terdengar sederhana dan sebenarnya dapat dilakukan. Namun sayangnya, tidak semua orang serius mematuhi rekomendasi ini.

Pembawa virus
Bisa jadi banyak yang belum paham, bahwa walau tidak sakit sekalipun, manusia bisa menjadi pembawa virus (carrier) yang tanpa sadar dan tidak sengaja menularkan ke keluarganya.

Hal ini terbukti dari masih banyak didapati orang berkumpul dan beraktivitas yang tidak perlu di luar rumah hingga harus ditertibkan oleh petugas keamanan.

Cerita Kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto Soal Cedera

Kendati demikian, memang ada faktor lain yang tidak bisa diabaikan, misalnya faktor ekonomi dan tuntutan hidup yang tidak memungkinkan melaksanakan sepenuhnya rekomendasi untuk tetap tinggal di rumah.

Tetapi, ini bisa menjadi momen bagi kita untuk mempraktikkan rasa kemanusiaan, yaitu saling menjaga dan membantu sesama.

Misalnya, mengingatkan pentingnya menggunakan masker hingga membagi masker pada sesama atau istilahnya 'aku menjaga kamu, kamu menjaga aku’. Selain itu, perlu juga untuk mengingatkan anggota keluarga dan orang-orang terdekat agar mematuhi rekomendasi ini karena Covid-19 yang sudah menjadi pandemi.

Dua orang wanita menjaga jarak sosial saat mengobrol di kursi taman di Jenewa, Swiss, 18 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dua orang wanita menjaga jarak sosial saat mengobrol di kursi taman di Jenewa, Swiss, 18 Maret 2020. Menjaga jarak aman antar warga merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran virus corona. (AFP/FABRICE COFFRINI)

"Jika kita tidak menjaga jarak bisa jadi secara tidak sengaja terjadi kontak dengan orang yang pernah terinfeksi yang dalam kondisi dorman (virus sedang tidak aktif).

Sebaliknya, jika kita sebagai carrier atau dorman maka menjaga jarak dan melakukan isolasi diri setidaknya 14 hari dapat membantu menekan laju penyebaran virus.

Nyawa Dihargai Rp150 Juta, ABK Indonesia Ungkap Surat Pernyataan Soal Risiko Gabung Kapal China

Lagipula, sistem kekebalan tubuh memerlukan waktu untuk membentuk vaksin,” papar dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved