Trump Tuntut China Jujur Soal Asal Usul Virus Corona, China Balas Sebut Menlu AS Orang Gila dan Buta
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak China untuk transparan tentang asal usul wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari seperempat
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak China untuk transparan tentang asal usul wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari seperempat juta orang sejak akhir tahun lalu.
Mengutip Reuters, Rabu (6/4), Trump berbicara sebelum berangkat ke Arizona mengatakan Amerika Serikat akan merilis laporan yang merinci asal usul virus, tetapi tidak merinci kapan waktunya.
"Kami akan melaporkan dengan sangat definitif selama periode waktu tertentu," kata Trump kepada wartawan seperti dikutip Reuters.
Meski membidik China sebagai sumber wabah dan memperingatkan bahwa China akan dimintai pertanggungjawaban, Trump dan pejabat pemerintahannya menyatakan tingkat kepercayaan yang berbeda tentang asal mula virus tersebut.
Pada Minggu (3/5), Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ada sejumlah bukti besar yang muncul dari Institut Virologi Wuhan, sementara tidak membantah kesimpulan badan-badan intelijen AS bahwa itu bukan buatan manusia.
Pada Selasa, Jenderal Mark Milley, jenderal penting AS mengatakan masih belum diketahui apakah virus corona muncul dari pasar basah di China, institut virologi atau lokasi lain.
• Horee! WhatsApp Luncurkan Stiker Edisi Ramadhan dan Idul Fitri di Indonesia
Ditanya pada Kamis pekan lalu apakah telah melihat bukti yang membuatnya yakin bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan, Trump menjawab bahwa dia punya bukti, meski menolak untuk merinci.
Lembaga yang mendukung negara China itu menampik tuduhan bahwa virus itu berasal dari sana.
Kebanyakan ahli percaya virus itu berasal dari pasar Wuhan yang menjual satwa liar dan bertransmisi dari hewan ke manusia.

Trump, yang awalnya memuji China atas tanggapannya terhadap wabah itu, mengatakan ia belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.
"Kami ingin mereka transparan. Kami ingin mencari tahu apa yang terjadi sehingga tidak pernah terjadi lagi," katanya.
Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS dan anggota Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih, mengatakan kepada National Geographic dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin, bukti terbaik menunjukkan bahwa virus itu tidak dibuat di laboratorium di China tetapi muncul untuk "berevolusi di alam dan kemudian melompat spesies."
• Mantan Pemain Chelsea Kena Sanksi Gara-gara Jabat Tangan di Masa Pandemi Corona
Ditanya apakah para ilmuwan bisa menemukan virus di luar lab dan membawanya ke sana, Fauci bilang, "Tapi itu berarti dimulai di alam liar. Itu sebabnya saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan mengapa saya tidak menghabiskan banyak waktu untuk membahas argumen ini. ”
Menteri Kesehatan AS Alex Azar ditanya di Fox News tentang perbedaan antara pernyataan Pompeo dan Fauci.
"Saya kira tidak ada perbedaan di antara mereka. Tentu saja, Menteri Luar Negeri Pompeo memiliki akses ke informasi yang mungkin tidak dimiliki oleh Dr. Fauci, jadi tidak ada perbedaan pendapat di sana," katanya, Selasa.
WHO menyebut komentar yang dibuat Pompeo pada hari Minggu "spekulatif." Trump telah menghentikan pendanaan AS ke WHO dan menuduhnya China-sentris.
Balasan China
Media milik pemerintah China melanjutkan serangan mereka terhadap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menggambarkannya sebagai politisi jahat dan sinting karena menyalahkan China atas wabah corona.
Dilansir dari South China Morning Post, serangan terhadap Pompeo mulai memanas minggu lalu ketika media berita pemerintah China CCTV menyebutnya sebagai musuh bersama umat manusia setelah ia menyalahkan Partai Komunis Tiongkok karena salah menangani Covid-19 lewat wawancaranya dengan Fox News.
• Gojek Ringankan Beban Harian Mitra Melalui Program Paket Makan Keluarga
Komentar dalam corong media yang dikendalikan oleh negara China ini menggerakkan serangan terhadap Pompeo setelah wawancara lain dengan ABC News pada hari Minggu di mana ia mengatakan ada bukti besar bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 berasal dari lab di Institut Virologi Wuhan.

Beijing telah marah dengan tuduhan yang dibuat oleh Pompeo dengan mengatakan asal mula virus ini tengah diselidiki para ilmuwan. China juga menyoroti penilaian ilmiah bahwa tidak ada bukti untuk menghubungkan wabah dengan laboratorium Wuhan.
Anthony Fauci, anggota terkemuka gugus tugas coronavirus Gedung Putih, mengatakan virus itu kemungkinan berasal dari hewan, dan menggambarkan kemungkinan kebocoran tidak disengaja dari laboratorium sebagai argumen yang kurang kuat.
Komunitas intelijen AS juga mengatakan virus Covid-19 bukanlah buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis, tetapi menambahkan akan terus menentukan apakah asalnya berasal dari sumber hewan atau kecelakaan di laboratorium.
Pada hari Selasa The Guardian melaporkan bahwa sumber-sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara virus dan laboratorium Wuhan, sementara sumber-sumber intelijen Australia mengatakan kepada The Sydney Morning Herald sesuatu yang serupa.
• Viral! Video Crazy Rich Surabaya Naik Porsche Bagikan Uang Jutaan Rupiah ke Warga di Jalan
Akibat kemarahan ini, penyiar CCTV menyebut Pompeo sebagai orang yang gila. "Jika politisi jahat seperti Pompeo terus berbohong dan menggertak, maka 'makes America great again' hanya dapat dilihat sebagai lelucon," kata komentar lain yang dirilis oleh Radio Nasional China.
Editorial oleh kantor berita negara Xinhua menggambarkan Pompeo sebagai pembohong karena mempromosikan teori bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium.
Sedangkan Guangming Daily, sebuah surat kabar yang dikelola oleh departemen propaganda partai, mengatakan Pompeo dan politisi Amerika lainnya buta dan tidak bertanggung jawab karena mempertanyakan data virus China.

Serangan terhadap Pompeo juga mengikuti ancaman Trump untuk memberlakukan tarif baru terhadap Beijing sebagai hukuman pamungkas atas kesalahan penanganan dan penutupan wabah Covid-19.
Beijing telah berusaha keras menolak tuduhan bahwa wabah Covid-19 berubah menjadi pandemi global karena kesalahan penanganan tahap awal, dan membalas dengan klaim bahwa China harus membayar kerusakan yang terjadi.
• Pemerintah Desa di Bantul Ini Tetapkan Status Zona Merah Covid-19 untuk Wilayahnya
Pejabat China telah mengemukakan berbagai argumen tentang asal-usul penyakit ini tetapi secara seragam menolak pernyataan bahwa virus corona berasal dari China.
Shi Yinhong, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Renmin, mengatakan retorika Pompeo sebagian disebabkan oleh tekanan dari Trump. "Selama minggu lalu, Trump dengan tegas memiringkan ke arah Pompeo dan [Wakil Presiden] Mike Pence untuk mendorong mereka pada isu-isu seperti asal mula pandemi, untuk menekan strategi hawkish dalam timnya," kata dia.
"Saya tidak percaya bahwa yang disebut moderat seperti Menteri Keuangan [Steven] Mnuchin akan merasa sangat nyaman, tetapi mereka tidak akan melakukan apa pun untuk menentang Trump sendiri," kata Shi.