Ramadhan 2020
Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Warga Kota Yogya Lakukan Ibadah Tarawih Mandiri
Salat berjemaah di rumah dipilih lantaran sang anak yang masih berusia lima tahun yang dianggap rentan dengan Virus Corona.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Virus Corona membuat beberapa keluarga memutuskan untuk melaksanakan ibadah tarawih mandiri di rumah masing-masing.
Satu diantaranya Suparno (39) di Demangan, Kota Yogya yang menggelar tarawih mandiri di rumah bersama keluarga.
Suparno (39), selaku kepala rumah tangga mengatakan, salat berjemaah di rumah dipilih lantaran sang anak yang masih berusia lima tahun sehingga rentan dengan Virus Corona.
"Saya kan ada tiga anak. Nah, yang paling kecil baru berusia lima tahun. Untuk kondisi fisik pasti lebih rentan terhadap penyakit. Makanya, kami memilih ibadah di rumah saja. Mengingat kondisi yang belum stabil seperti ini," jelasnya kepada TRIBUNJOGJA.COM, pada Selasa (05/05/2020).
• Warga Sleman Lakukan Salat Tarawih bersama Keluarga dan Tetangga
Suparno mengatakan, pelaksanaan tarawih mandiri sudah dilakukan sejak hari pertama bulan Ramadan.
Aktivitas ini kemungkinan akan terus berlanjut hingga akhir Ramadan apabila wabah Corona belum selesai.
Pada tahun sebelumnya, Suparno dan keluarga rutin melaksanakan ibadah tarawih di masjid dekat rumahnya.
"Biasanya kita salat tarawih di masjid dekat rumah. Anak-anak pun pasti ikut. Untuk sekarang kita lakukan di rumah saja dulu," ujar Suparno.
Menurut Suparno, suasana saat melaksanakan salat tarawih berjemaah di rumah berbeda dibandingkan ketika salat berjemaah di masjid.
"Suasana sih, yang paling terasa perbedaannya. Biasanya kalau ke masjid bisa bertemu tetangga, paling tidak saling sapa. Walaupun di rumah ternyata membuat hubungan antar keluarga menjadi lebih dekat lagi," terang Suparno.
Selain itu, Suparno pun menambahkan ketika salat di rumah dia harus mempersiapkan diri untuk menjadi imam salat tarawih.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 5 Mei 2020, Positif Bertambah 6 dari Kluster GPIB Yogyakarta
"Biasanya saya kan imam untuk keluarga pada salat wajib saja. Untuk salat tarawih baru pertama kali, awalnya belum terbiasa, karena lebih sering menjadi makmum," tuturnya.
Tak hanya salat tarawih berjemaah, anak-anak Suparno pun rutin lakukan tadarus sehabis melaksanakan salat.
"Anak-anak rutin untuk membaca Alquran sehabis salat tarawih sekalian tadarus juga," ucap Suparno.