Kisah Inspiratif

Jadi Relawan COVID-19 di Gunungkidul, Endro Korbankan Waktu Bersama Keluarga

Endro menjadi satu dari beberapa anggota TRC BPBD DIY yang harus berhadapan dengan jenazah dan membantu proses pemakamannya.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi PMI Gunungkidul
Para relawan PMI dan BPBD Gunungkidul saat melakukan proses pemakaman satu di antara jenazah sesuai protokol COVID-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Entah sudah berapa kali Endro Sambodo harus ikut membantu proses pemakaman sejumlah warga di Gunungkidul.

Relawan yang merupakan anggota TRC BPBD DIY ini pun bahkan mesti merelakan waktunya bersama keluarga.

Endro menuturkan, selama seminggu awal Ramadan ini, ia hanya baru sekali pulang ke rumah dan bertemu dengan istri beserta anaknya.

"Selama puasa baru sekali pulang, itu pun hanya untuk Sahur dan Buka di rumah, setelah itu berangkat lagi," kata Endro saat ditemui beberapa waktu lalu.

Endro menjadi satu dari beberapa anggota TRC BPBD DIY yang harus berhadapan dengan jenazah dan membantu proses pemakamannya.

Relawan PMI Bantu Pemakaman Jenazah dengan Terapkan SOP yang Ketat

Proses ini wajib dilakukan selama beberapa waktu terakhir, terutama karena situasi pandemi COVID-19.

Sebab, sejumlah jenazah yang meninggal merupakan PDP, positif COVID-19, atau berstatus ODP.

Meskipun demikian, jenazah lain yang tidak memiliki kaitan dengan COVID-19 pun turut dibantu proses pemakamannya.

Endro pun mengakui bahwa ada yang menolak pemakaman jenazah tersebut.

Namun setelah diberikan penjelasan, mereka pun mengerti dan mempersilakan pemakaman dilakukan.

"Kami jelaskan bahwa semuanya sudah sesuai prosedur penanganan COVID-19, sehingga kecil kemungkinan ada penularan dari jenazah," jelasnya.

Saat proses pemakaman dilakukan, pria ini mengatakan ia diwajibkan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Jenazah pun sudah ditempatkan dalam peti sesuai prosedur.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 3 Mei 2020, Ada Tambahan 1 Positif dan 1 Sembuh

Endro juga berkesempatan untuk berbagi pengalamannya saat harus mengenakan APD dalam menangani jenazah, di hadapan belasan relawan dari Gunungkidul.

Menurutnya, sangat penting bagi relawan untuk mengetahui prosedur dan cara menggunakan APD yang benar.

Sebab, meski belum tentu COVID-19, bisa jadi jenazah juga membawa penyakit menular lainnya.

"Itu sebabnya relawan harus mengetahui bagaimana penanganan baik sebelum hingga pemakaman dilakukan," papar Endro.

Mengingat prosedurnya sudah sangat ketat, Endro pun mengatakan warga tidak perlu resah atau sampai menolak jika ada jenazah yang dimakamkan di wilayah pemukimannya.

Ia pun berpesan agar masyarakat juga jeli dalam mencari dan mencerna informasi yang beredar.

Sebab masih banyak informasi yang simpang-siur dan dipertanyakan kebenarannya.

DPC PDI Perjuangan Bantul Bentuk Relawan Pemakaman Jenazah Protokol Covid 19

"Selama beberapa kali ini, nyatanya tetap ada warga yang menerima dan mempersilakan jenazah dimakamkan di wilayahnya," kata Endro.

Kepala PMI Gunungkidul, Iswandoyo menyampaikan, pada Jumat (01/05/2020) lalu saja setidaknya ada tiga jenazah yang proses pemakamannya harus dilakukan oleh relawan.

Meskipun demikian, Iswandoyo memastikan tidak semua warga tersebut meninggal terkait dengan COVID-19. Salah satunya bahkan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

"Semua jenazah dimakamkan di tempat asalnya masing-masing dengan protokol pemakaman COVID-19," katanya melalui pesan singkat. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved