Wabah Corona
Di Masa Pandemi, Penggunaan Alat Digital yang Intens Memicu Stres, Batasi Waktu Menatap Layar
Mau tidak mau banyak aktivitas yang harus beralih ke dalam platform digital selama pandemi Covid-19. Baik itu urusan pekerjaan, sekolah, kuliah, berbe
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Menurutnya, screen time untuk anak ialah 2-3 jam sehari. Sebab, anak masih perlu banyak bergerak. Sedangkan, orang dewasa juga ada batasnya tersendiri.
“Kalau ditanya screen time ideal, tergantung konteks dan konten. Intinya belum ada kesepakatan. Tetapi sudah ada penelitian kalau berlebihan dapat berisiko ke obesitas, dan lain-lain,” jelasnya.
Penyebab stres yang ketiga, lanjut Diana, ialah internet dan gadget itu sendiri.
“Internet nggak lancar misalnya. Banyak tempat yang meski ada pulsanya jaringannya nggak bagus. Itu juga sumber stres. Atau dia nggak punya gadget yang memadai itu juga sumber stres,” bebernya.
Sementara, tambah Diana, cara mengatasi stres yang bisa dilakukan diri sendiri di antaranya tetap melakukan aktivitas fisik.
“Kalau fisik, harusnya ada regulasi diri untuk berolahraga. Yang disarankan berbagai situs kesehatan termasuk WHO itu tetap olahraga, berjemur,” urainya.
“Selain itu, pembatasan screen time, ada jeda setiap berapa jam. Jeda tidak melihat layar. Harusnya ada lembaga-lembaga yang membuat kampanye tentang hal ini. Misalnya, setiap duduk berapa jam harus stretching,” sambungnya.
Di samping itu, perlu menetapkan prioritas kegiatan yang memang penting memakai alat digital. “Kurangi yang tidak penting. Perbanyak membaca buku yang tercetak, diskusi dengan anak. Kalau anak-anak bisa bermain yang semacam lego itu,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)