Kriminalitas
Terungkap, Ini Modus Laporan Palsu yang Dibuat Seorang Wanita di Kulon Progo
Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai pengrajin tas rajut ini harus berurusan dengan pihak kepolisian akibat laporan yang dilayangkannya.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Laporan reporter tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebuah laporan penodongan dengan senjata tajam yang dialami oleh S, seorang Wanita asal Kapanewon Lendah, Kulon Progo berbuntut panjang.
Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai pengrajin tas rajut ini harus berurusan dengan pihak kepolisian akibat laporan yang dilayangkannya.
Pasalnya laporan yang disampaikan pada Polsek Lendah tersebut ternyata merupakan laporan palsu.
Kapolsek Lendah, AKP Fakhrurodin, Rabu (29/4/2020) menyampaikan bahwa saat dimintai keterangan, pelapor menunjukkan kejanggalan.
• Korban Penodongan di Lendah Ternyata Lakukan Laporan Palsu
"Ada dua kejanggalan yang ditemukan," katanya.
Kejanggalan tersebut yakni biasanya jika ada pencegatan di jalan, korban itu yang dihampiri Pelaku.
Tapi disini korban malah yang menghampiri Pelaku.
Selain itu, dari pengakuan waktu pengambilan pinjaman dan waktu kejadian, itu juga menimbulkan kecurigaan tersendiri.
Dari lokasi peminjaman uang sampai ke lokasi kejadian, itu hanya membutuhkan waktu empat menit.
Sedangkan dalam keterangan pelapor, ada jeda hingga satu jam setelah pencairan uang dilaksanakan.
"Dari situ anggota dari Polres Kulon Progo dan Polsek Lendah langsung mendatangi TKP dan tempat peminjaman uang yang dimaksud," katanya.
Dari hasil penyelidikan tersebut, Polisi berhasil mendapatkan dua alat bukti yang menunjukkan bahwa pelapor ini melakukan laporan palsu mengenai kejadian yang dialaminya.
• VIRAL VIDEO Kejar-kejaran Polisi dan Penodong di Cakung Jakarta Timur
Fakhrurodin pun menyampaikan bahwa motif yang dimiliki wanita tersebut yakni ingin menutupi kekurangan uang kas tabungan Idulfitri dari perkumpulan yang diikutinya.
"Dia sebenernya bendahara, sudah tujuh tahun. Terakhir kas tabungan Idulfitri dari perkumpulannya mencapai Rp 35 juta, tapi sebagian dipakainya sehingga tinggal tersisa Rp 25 juta," ujarnya.