Update Corona di DI Yogyakarta

Garebeg Sawal dan Numplak Wajik Keraton Yogyakarta Tahun Ini Ditiadakan

Tradisi Keraton Yogyakarta setiap 1 Sawal yang kerap diikuti ratusan masyarakat pada tahun ini ditiadakan.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Instagram @Kratonjogja
Garebeg Sawal dan Numplak Wajik Keraton Yogyakarta Tahun Ini Ditiadakan 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tradisi Keraton Yogyakarta setiap 1 Sawal yang kerap diikuti ratusan masyarakat pada tahun ini ditiadakan.

Keraton Yogyakarta pada Minggu (26/4/2020) melalui media sosial Twitter dan Instagram @kratonjogja mengumumkan secara resmi terkait peniadaan Hajad Dalem Garebeg Sawal pada 1 Sawal Wawu 1953/1441 H. Termasuk Numplak Wajik tidak akan diselenggarakan.

Hal itu dilakukan seiring dengan kondisi tanggap darurat Covid-19 untuk mencegah kerumunan massa dan penyebaran virus corona.

Keraton Yogyakarta Luncurkan Gendhing Sekaten dan Kurmat Dalem Melalui YouTube

GKR Hayu Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Jogja menyampaikan dengan ditiadakannya kegiatan tersebut, bagi masyarakat umum tidak akan diganti dengan kegiatan lain. 

"Bahan-bahan untuk membuat gunungan tetap disiapkan, tetapi nanti akan dibagikan di internal Abdi Dalem saja. Tidak dibentuk gunungan, sehingga numplak wajik (yang membuat dasaran gunungan putri) tidak perlu diadakan," ujar GKR Hayu kepada Tribunjogja.com, Selasa (28/4/2020).

Dari pantauan Tribunjogja.com, area wisata Keraton Yogyakarta saat ini sangat sepi. 

GKR Hayu mengatakan akan mengikuti arahan pemerintah tentang ketentuan physical distancing dan anjuran untuk tetap di rumah.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

Ia menambahkan, pembersihan area Keraton Yogyakarta sudah dilakukan dari Bangsal Pagelaran sampai area Magangan. 

Selain itu, pada lingkungan Kedhaton ditambah tempat-tempat cuci tangan.

"Penyediaan masker untuk Abdi Dalem dan diwajibkan dipakai di lingkungan keraton. Juga dilakukan pengurangan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan," tuturnya.

Sementara, untuk kegiatan  tidak wajib dilakukan penundaan.

Dijalankan pula pengurangan shift untuk Abdi Dalem (masuk bergantian). (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved