Wabah Corona
Di Tengah Pandemi Corona, Pendonor Darah di PMI Bantul Turun Drastis
Masa Pandemi Corona Virus Disease atau (Covid-19) berdampak di berbagai sektor, termasuk pendonor di Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Masa Pandemi Corona Virus Disease atau (Covid-19) berdampak di berbagai sektor, termasuk pendonor di Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul.
Meski permintaan kebutuhan darah masih bisa tercover namun jumlah pendonor darah mengalami penurunan signifikan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PMI Bantul, Wirmon Samawi.
Ia menyampaikan, selama masa pandemi jumlah pendonor mengalami penurunan mencapai 50 persen.
"Sehari biasanya 50 kantong darah, sekarang cuma 20 kantong, kadang tidak sampai," ucap Wirmon, Senin (27/4/2020).
• Polda DIY Gelar Donor Darah Peduli Covid-19 dan Demam Berdarah
Padahal, kata dia, permintaan darah terus meningkat.
Terutama paling sering dibutuhkan bagi pasien gagal ginjal maupun ibu-ibu yang sedang operasi caesar.
Karena jumlah pendonor darah di PMI semakin sedikit, menurut dia, mereka yang keluarganya sedang membutuhkan darah, biasanya langsung membawa donor darah pengganti.
"Supaya darahnya bisa langsung siap," ujar dia.
Jumlah pendonor darah di Bantul memang mangalami penurunan saat pandemi.
Data pertanggal 27 April 2020 pukul 13.57, stok darah di PMI Bantul tercatat ada 83 kantong.
Terdiri dari 18 kantong darah A, 11 kantong darah B, 40 kantong darah O dan 14 kantong darah AB.
• Atasi Kekurangan Stok, PMI Gunungkidul Gandeng Kodim 0730 Gelar Donor Darah
Wirmon menyampaikan, donor darah di masa pandemi sebenarnya tidak masalah, meskipun memang harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Sebagian masyarakat, selama masa pandemi masih ada yang melakukan donor darah di PMI Bantul, tetapi didominasi oleh pendonor darah rutin yang sudah tercatat di data base.
Menurut dia, pihaknya memang akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat.