Prediksi Terbaru Guru Besar UGM Terkait Akhir Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Penjelasannya

Prof. Dedi Rosadi mengatakan bahwa persebaran Covid-19 di Indonesia diprediksi akan mereda di akhir Juli 2020

Editor: Muhammad Fatoni
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM - Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Dedi Rosadi, memberikan perhitungan prediksi terbaru timnya terkait akhir pandemi virus corona di Indonesia.

Menurutnya, prediksi terkait akhir pandemi virus corona pada dasarnya tergantung pada masyarakat yang berfungsi sebagai subyek utama.

Apabila seluruh masyarakat bisa disiplin serta mengikuti anjuran protokol kesehatan dari pemerintah, maka pandemi corona di Indonesia bisa cepat berakhir.

UPDATE Terkini Sebaran Virus Corona di Indonesia Minggu 26 April 2020, Data Lengkap 34 Provinsi

Penolakan Pemerintah China Atas Penyelidikan Asal Usul Virus Corona yang Kini Menjangkiti Dunia

Melalui rilis terbarunya pada Sabtu (25/4/2020)0, Prof. Dedi Rosadi mengatakan bahwa persebaran Covid-19 di Indonesia diprediksi akan mereda di akhir Juli 2020.

Prediksi yang mengacu pada data publikasi pemerintah hingga 23 April 2020 tersebut memperkirakan waktu puncak pandemi akan terjadi pada Mei 2020 dan mereda di akhir Juli 2020.

Dengan perkiraan proyeksi total penderita positif Covid-19 di angka 31 ribu kasus.

Simulasi pemakaman korban virus corona oleh personel Polda DIY, Rabu (15/4/2020).
Simulasi pemakaman korban virus corona oleh personel Polda DIY, Rabu (15/4/2020). (Dok Polda DIY)

Sebelumnya, Prof Dedi dan tim juga pernah merilis prediksi sementara akhir pandemi terjadi pada akhir Mei 2020, dengan total penderita positif Covid-19 mencapai 6.174 kasus. Kala itu, digunakan data pemerintah sampai 26 Maret 2020.

Dedi memaparkan, ada tiga hal yang mengubah akhir pandemi Covid-19 menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diprediksikan, dengan jumlah kasus yang berkurang atau melebihi prediksi.

3 hal pengaruhi cepat lambatnya akhir pendemi corona

Menurutnya, hal pertama yang bisa memengaruhi cepat atau lambatnya akhir pandemi Covid-19 ialah kondisi dan usaha untuk mengubah kecepatan penularan bahkan memutus total rantai penularan penyakit.

Usaha tersebut dapat diwujudkan melalui pengendalian yang efektif terhadap episentrum-episentrum penyebaran virus, khususnya kelompok provinsi zona merah.

Jika pencegahan maksimal terhadap kemungkinan tumbuhnya klaster baru di setiap daerah dilakukan dengan baik, maka wabah bisa selesai jauh lebih cepat dengan jumlah kasus yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika pengendalian tidak berhasil dilakukan, maka prediksi berakhirnya wabah akan mundur.

Pengawasan kendaraan di Posko Terpadu Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kulon Progo
Pengawasan kendaraan di Posko Terpadu Pemeriksaan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kulon Progo (TRIBUNJOGJA.COM / Andreas Desca Budi Gunawan)

Jumlah penderita akan lebih besar dari prediksi sementara juga masih mungkin terjadi.

Kedua ialah besar atau kecilnya fenomena mudik pada bulan Mei 2020 atau bentuk migrasi lain dari daerah pusat penyebaran, khususnya daerah zona merah, yang sangat berpotensi untuk ditunggangi virus.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved