Ramadan 2020

Menjalani Ramadan 2020 di Tengah Ujian Pandemi, Peristiwa Kehidupan dan Uji Iman

Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut [29] ayat 2, ikrar keimanan justru merupakan pintu gerbang

Editor: Iwan Al Khasni
Times of India
Ramadhan 2020 

Oleh Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Staf Pengajar di Pondok Pesantren UII Yogyakarta | Tajul Muluk, M.Ag

TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta - Menjalani Ramadhan di tengah ujian pandemi seperti saat ini, ada pertanyaan yang layak diajukan yaitu, sudah berapa usia kita sekarang?
Kejadian atau ujian apakah yang pernah melintas dalam perjalanan hidup kita?

Deretan pertanyaan ini ada yang bisa dijawab, ada pula yang tak melahirkan jawaban. Karena di dunia ini memang berlaku sebab-akibat dan tanda tanya.

Tak jarang terjadi peristiwa di luar kemampuan baca dan prediksi, hingga kita terkaget-kaget dibuatnya.

Entah kaget bercampur bahagia, atau kaget bercampur kesedihan. Peristiwa kehidupan itu pasti akan terjadi dan dialami oleh siapa pun. Sepanjang masih bernafas, kita pasti akan mengalaminya.

Di dalam ajaranIslam, setiap peristiwa kehidupan memiliki makna penting yang harus dicari dan ditemukan.Kemudian difahami dan disikapi dengan kerangka keimanan.

Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Ankabut [29] ayat 2, ikrar keimanan justru merupakan pintu gerbang memasuki ruang-ruang ujian kehidupan.

Ujian keimanan bukan hal baru dan khusus dikenakan kepada kita yang hidup sebagai orang beriman hari ini.Bahkan secara tegas disebutkan dalam surat al-Ankabut [29] ayat 3 bahwa umat terdahulu pun mengalami hal serupa.

Dan ujian itu bertujuan sebagai media seleksi antara yang benar-benar berkualitas, atau sekadar ikrar basa-basi belaka.

Ath-Thabari menjelaskan tentang riwayat berkenaan dengan ayat di atas, bahwa Allah menguji umat-umat sebelumnya yang pernah dikirim utusan oleh Allah. Maka mereka pun berkata sebagaimana dikatakan umat-umatmu tentang musuh-musuhnya.

Seperti halnya umat Nbai Musa, mereka diuji dengan kehadiran Fir’aun dan balatentaranya; pengikutnya Nabi Isa diuji dengan orang-orang yang menghianatinya.

Begitu juga Kami menguji umatmu dengan kehadiran musuh-musuh yang mengkhianatimu. Maka di antara para sahabatmu ada yang jujur dan ada pula yang tidak dalam ikrar keimanannya. Hal tersebut membuat Nabi gelisah, lalu berdoa, “Ya Allah, tampakkan lah di antara mereka yang paling unggul dalam ketakwaannya.”

Hikmah kisah umat-umat terdahulu seperti di atas adalah bagian dari materi persiapan bagi kita yang hidup hari ini. Sekaligusdapat dimaknai sebagai bentuk limpahan kasih-sayang Allah swt. kepada kita agar senantiasa bersiap diri dalam segala situasi dan kondisi.

Ujian adalah keniscayaan dalam kehidupan. Tak satu pun manusia bernyawa, tidak beriman atau beriman, yang tidak mengalami ujian dalam perjalanan hidupnya.

Berbicara tentang iman, artinya berbicara tentang banyak hal yang luas, dan bisa jadi tidak banyak kita ketahui.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved