Yogyakarta
Kisah Pekerja Terpaksa ke Jakarta untuk Kerja di Tengah Pandemi
Ketika orang lain takut pergi ke Jakarta, berbeda dengan Basuki Rahmat (37) yang nekat ke Jakarta dalam kondisi seperti ini.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
"Kereta api juga tidak bisa, karena sudah sejak lama tidak bisa melayani penumpang jarak jauh. Jadi ya cuma bus ini saja,"sambungnya.
Meski takut tertular COVID-19, ia tetap akan berangkat ke Jakarta.
Sebab ia harus bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sementara itu, terminal Giwangan masih sepi, memang masih ada banyak bus di terminal. Namun bus tersebut hanya parkir saja. Tidak banyak bus yang beroperasi, terutama dari dan ke Jabodetabek.
Suasana yang sama juga terpantau di bagian kedatangan. Tidak ada bus yang menurunkan penumpang. Meski demikian, petugas masih terus berjaga di sekitar terminal.
Kepala UPT Terminal Giwangan, Bekti Zunanta mengatakan suasana Terminal Giwangan tidak berbeda dengan hari sebelumnya. Masih sepi dan tidak banyak penumpang yang datang maupun berangkat.
"Masih sama, masih sepi. Karena kan mulai ukul 00.00 sudah tidak boleh ada kednaraan dari Jabodetabek. Ada beberapa titik yang dipantau, Titonadi, Kudus, dan masih banyak lagi, tetapi Terminal Giwangan tidak masuk. Dan ya memang tidak ada yang masuk ke Terminal Giwangan,"katanya, Jumat (24/04/2020).
Ia melanjutkan, kemungkinan penumpang bocor sangat minim. Potensi pemudik dari Jabodetabek masuk pun tidak terlihat.(TRIBUNJOGJA.COM)