Update Corona di DI Yogyakarta
Pakar Epidemologi Sarankan untuk Pengendalian Pemudik dari Daerah Epicentrum
dr.Riris Andono Ahmad yang juga merupakan koordinator Tim respons Covid-19 UGM dalam paparannya menyampaikan bahwa data pasien covid-19 Sleman menunju
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman bersama OPD dan camat se-kabupaten Sleman mengadakan video conference dengan mengundang pakar epidemiologi UGM dr. Riris Andono Ahmad sebagai narasumber diskusi pada hari Rabu (22/4/2020) kemarin.
Diskusi ini sebagai bentuk upaya pencegahan dan penaggulangan penyebaran Covid-19.
dr.Riris Andono Ahmad yang juga merupakan koordinator Tim respons Covid-19 UGM dalam paparannya menyampaikan bahwa data pasien covid-19 Sleman menunjukkan 52,38 % orang yg terpapar Covid-19 memiliki riwayat bepergian ke daerah epicentrum pandemi, kemudian sisanya 47,62% adalah pasien yg tertular.
"Oleh karena itu kebijakan untuk mengendalikan pemudik dari daerah epicentrum untuk tidak masuk ke wilayah Sleman menjadi sangat penting," ujarnya.
• Penggunaan Rapid Test Pemda DIY Masih Rendah
Riris mengatakan prediksi terjadinya dua gelombang epidemi, yaitu gelombang pasca-lebaran dan gelombang saat penerimaan mahasiswa baru.
Ia pun merekomendasikan beberapa kebijakan yaitu pertama mendorong implementasi kebijakan social distancing yang konsisten dan pemakaian masker.
Dalam hal ini Pemkab Sleman selama ini terus mendorong masyarakat untuk selalu memakai masker saat ke luar rumah.
Kedua adalah, kapasitas skrining dan diagnosis.
Pemerintah dianjurkan untuk meningkatkan kapasitas screening dan diagnosis minimal 10 kali lebih besar dari yang tersedia saat ini.
Dan yang ketiga adalah dalam hal kapasitas pelayanan kesehatan, pemerintah diharapkan membangun fasilitas isolasi/karantina non rumah sakit.
• Cegah COVID-19, Pasar Ramadan di Wonosari Akan Ditiadakan Tahun Ini
Tujuannya untuk memisahkan pasien yang tidak membutuhkan perawatan dari populasi umum.
Serta meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien yang memerlukan perawatan intensif
"Selain itu juga memastikan kecukupan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis untuk dapat menangani jumlah pasien yang meningkat," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan Pemkab Sleman berusaha semaksimal mungkin melakukan tindakan penanganan penyebaran covid secara terukur dan terarah.
Dengan masukan dari narasumber diharapkan kepala OPD dan camat akan dapat segera melakukan perencanaan dan mengeksekusi kegiatan dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
"Kajian epidomologi memberikan gambaran kepada kita semua. Kita pelajari untuk mengambil kebijakan yang jelas dan terarah," ujarnya.
Bupati mengatakan, selama ini langkah yang dilakukan oleh Pemkab Sleman sudah sangat jelas, namun setelah diskusi tersebut semakin diperjelas.
Dan ke depan pihaknya bisa menentukan langkah strategis yang lebih efektif dan efisien.(TRIBUNJOGJA.COM)