Guru Besar UIN Sunan Kalijaga : Puasa Harus Dijalankan dengan Penuh Keikhlasan dan Kesadaran

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selama berpuasa di Bulan Ramadan, semua umat muslin tidak hanya menahan lapar.

Namun juga menjaga sikap dan pikiran dalam mengendalikan emosi ketika marah.

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dudung Abdurrahman mengatakan, sikap dan pikiran karena emosi sesungguhnya karena berawal dari hawa nafsu.

Pada intinya puasa sebagai salah satu cara untuk menahan hawa nafsu yang datang dari godaan setan.

"Bagi mereka yang berpuasa, seharusnya secara otomatis bisa menghindari emosi akibat dari hawa nafsu. Itulah sebabnya puasa tidak hanya sekadar kewajiban atau formalitas di bulan Ramadan, melainkan harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan kehadiran Allah," tuturnya saat dihubungi TRIBUNJOGJA.COM Rabu Malam (22/04/2020).

• AMALAN Doa Hari Pertama hingga ke Sepuluh Pada Bulan Puasa Ramadan 2020

Dengan demikian, akan sangat mudah bagi seseorang untuk menahan diri dari hawa nafsu seperti emosi.

Oleh karena itu, selama bulan Ramadan, harus dijalankan oleh setiap umat muslim dengan memahami makna ibadah puasa dan melakukannya dengan benar dan ikhlas

Senada dengan itu, Kepala Center for Public Mental Health Fakuktas Psikologi UGM, Diana Setiawati mengatakan cara mengendalikan emosi dapat dilakukan dengan cara menenangkan diri sebelum merespon segala sesuatu agar otak bagian atas bisa mengambil kendali.

• Alasan Kenapa Sebaiknya Menghindari Gorengan Saat Berbuka Puasa atau Sahur

Kuncinya, untuk menjaga hati ketika emosi yaitu dengan menjaga alat indra dari stimulus yang tidak bagus.

"Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi diantaranya mendengarkan berita yang menyejukkan, menonton acara yang mengajak untuk kebaikan atau mengisi kegiatan dengan hal positif," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)