Bantu Mahasiswa yang Tidak Mudik Penuhi Kebutuhan Pokok, ITNY Bagikan 800 Paket Bantuan
ITNY memberikan bantuan berupa barang-barang kebutuhan pokok melalui program bantuan yang dinamai "ITNY Bakoh".
Penulis: Maria Arimbi Haryas Prabawanti | Editor: MGWR
TRIBUN-JOGJA.com - Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada mahasiswanya.
Bantuan dengan nama progarm "ITNY Bakoh" sedianya akan diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi ITNY yang bertahan di Yogyakarta selama masa pandemi Covid-19 dan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari - hari.
Kesulitan mahasiswa ini disebabkan karena banyak pelaku ekonomi yang mengurangi aktivitasnya, meski Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dalam keteragan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Kepala Bagian Humas dan Promosi ITNY, Ridayati mengatakan, 800 paket bantuan yang diberikan berisi beras, mie instan, telur, dan minyak.

Bantuan tersebut selanjutnya dibagikan Tim Hubungan Masyarakat (Humas) dan Promosi ITNY yang dibantu beberapa relawan mahasiswa sehingga penerima tidak perlu datang ke kampus untuk mengambil bantuan.
Kemudian, penyerahan bantuan dilakukan di kos mahasiswa penerima bantuan atau pada titik-titik kumpul dengan tetap melakukan physical distancing.
Selain mendapat dukungan dari kampus, kegiatan ini juga merupakan hasil penggalangan dana dari dosen, karyawan, dan alumni ITNY.
Program bantuan tersebut masih akan terus berjalan hingga minggu terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Rektor ITNY Ircham mengatakan bantuan ini merupakan wujud usaha ITNY untuk ngaruhke dan ngopeni mahasiswanya yang berada di Yogyakarta.

Di samping memberikan bantuan bagi mahasiswa, ITNY pun melaksanakan kuliah daring untuk mendukung gerakan belajar dan bekerja di rumah dari pemerintah.
Tak hanya itu, ITNY juga membuka layanan administrasi dan akademik kepada mahasiswa melalui hotline.
“Pihak kampus sendiri telah melakukan upaya semaksimal mungkin agar pelayanan terhadap mahasiswa dapat tetap berjalan selama masa pandemi ini,” kata Ircham.
Meskipun keadaan tak kunjung membaik, Ircham menghimbau mahasiswa-mahasiswi ITNY untuk tidak pulang kampung sementara waktu demi mencegah penyebaran Covid-19 di daerah asalnya.
"Kami mengusahakan yang terbaik bagi anak-anak kami, sehingga orangtua di kampung halaman dapat merasa tenang dengan kondisi putra dan putrinya selama menempuh studi di ITNY," kata Ircham.
Oleh karena itu, sebagian besar mahasiswa ITNY memilih untuk menuruti anjuran Rektor ITNY tersebut dan tetap tinggal di Yogyakarta .
