Sleman
Ini yang Disasar Pemkab Sleman untuk Rapid Test
Pun jika reaktif, maka pihaknya siap untuk melakukan penanganan lebih intensif. Seperti melakukan SWAB dan pemeriksaan di rumah sakit.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman terus melakukan rapid test untuk melacak penyebaran covid-19.
Untuk ke depan, salah satu sasaran yang diprioritaskan adalah jemaah tabligh yang ada di Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan, pihaknya akan menyusur jamaah tabligh di Kabupaten Sleman dan akan dipanggil untuk dilakukan rapid test.
"Karena mereka mobilitas tinggi, dan mereka sering ketemu dengan jemaah yang lain," ujarnya, Rabu (22/4/2020).
• Kronologi Warga Dua Desa di Sleman Harus Jalani Isolasi Mandiri dan Rapid Test
Ia berharap, jika sudah dilakukan rapid test, hasil yang keluar negatif.
Pun jika reaktif, maka pihaknya siap untuk melakukan penanganan lebih intensif. Seperti melakukan SWAB dan pemeriksaan di rumah sakit.
"Kami akan data by name, by address, nanti puskesmas akan jemput bola untuk rapid test," imbuhnya.
Selain itu, rapid test juga akan menyasar orang-orang yang kontak erat dengan kasus positif.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo.
Ia menjelaskan, untuk jamaah tabligh akan disasar sebanyak 100 orang, pihaknya pun akan bekerjasama dengan Kementrian Agama untuk melakukan penulusuran jamaah yang akan mendapatkan rapid test.
Lebih jauh ia menerangkan, sampai saat ini sudah ada 697 orang di Kabupaten Sleman yang melakukan rapid test.
• Peneliti Temukan Cara Tes Virus Corona yang Lebih Cepat Ketimbang Rapid Test atau PCR
"Yang kita ambil untuk prioritas adalah yang kontak erat dengan kasus positif. Dari 697 sampai kemarin sore, ada empat yang reaktif. Dari empat yang reaktif itu dilakukan pemeriksaan SWAB dan hasilnya satu jadi positif dan yang tiga negatif," terangnya.
Joko juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengajukan pengadaan alat rapid test sebanyak 5000, dan baru datang 1800. Sedangkan dropping dari Kemenkes melalui Dinkes DIY sebanyak 1060.
Dalam kesempatan itu Joko mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman belum ada transimisi lokal terkait virus Covid-19 ini.
Namun dekimian, ia terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar dapat menekan angka penyebaran Covid-19.
"Saat ini semua warga yang ke luar rumah harus menggunakan masker," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)