Update Corona di DI Yogyakarta
UPDATE Virus Corona DIY: 3 Dokter dan Satu Perawat di RSUP dr Sardjito Positif COVID-19
Rinciannya yakni tiga dokter dan satu perawat RSUP dr Sardjito Yogyakarta yang terpapar COVID-19.
Hal tersebut membuat jumlah kasus positif COVID-19 di DIY berjumlah 69 kasus.
Meski demikian belum diketahui riwayat perjalanan kedua pasien yang tercatat sebagai warga Kota Yogyakarta termasuk apakah keduanya memiliki hubungan keluarga.
"Dari laporan rumah sakit, hanya dituliskan kontak dengan pasien positif. Sedang dilakukan pelacakan lebih lanjut oleh tim tracing Dinkes Kota Yogyakarta," ujarnya, Senin (20/4/2020).
Berty menyebutkan kasus 70 adalah perempuan usia 50 tahun warga Kota Yogyakarta, sedangkan kasus 71 adalah laki-laki usia 17 tahun warga Kota Yogyakarta.

Berita gembira datang dari sembuhnya 1 pasien positif COVID-19 yang dua hasil lab terakhirnya telah menunjukkan hasil negatif.
"Laporan kesembuhan kasus positif COVID-19 ada 1 kasus yakni kasus 15 perempuan usia 59 tahun warga Sleman," bebernya.
Selanjutnya untuk laporan kematian PDP dalam proses laboratorium berjumlah 2 kasus yakni laki-laki usia 11 tahun warga Kota Yogyakarta yang meninggal pada 19 April 2020 dan laki-laki usia 34 tahun warga Sleman yang meninggal pada 18 April 2020.
"Untuk PDP yang meninggal, PDP usia 11 tahun meninggal tadi malam, dengan diagnose pneumoni berat tetapi catatan rumah sakit tidak menyebutkan riwayat perjalanan. Kasus usia 34 tahun juga tidak ada riwayat perjalanan, hanya secara klinis sesak nafas," terangnya.
Terpisah, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa bila dilihat trend kasus Covid-19 di DIY, jumlahnya sudah semakin landai.
Tambahan kasus positif tidak lagi merangkak naik, berkebalikan dengan hasil tes negatif yang jumlahnya terus bertambah.
Meski menjadi pertanda baik, Aji mengatakan bahwa kondisi ini tidak boleh membuat semua pihak mengendorkan perhatian untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Hari ini kita lihat sudah landai, semoga sudah puncak dan menurun. Kalau dilihat tingkat kesembuhan, kita cukup bagus dari yang lain. Ini menandakan bahwa penanganan kita di rumah sakit, perhatian masyarakat terhadap yang punya gejala juga cukup bagus. Kalau trend ini bisa dilanjutkan, kita bisa segera mengatasi persebaran COVID-19 yang kita khawatirkan," ungkapnya.
Aji menambahkan bahwa pihaknya sedang memesan rapid tes untuk memperluas tes masif yang ada di wilayah, meski dari rapid tes yang ada sebelumnya belum mendapatkan laporan dari semua kabupaten/kota.
"Rapid tes selama ini masih kita gunakan untuk tenaga medis dan beberapa orang yang dipandang penting. Kita sudah minta ke teman-teman lingkungan medis yang perlu rapid tes, masyarakat juga, polanya sama. Kalau sekarang sudah pesan untuk memperbanyak tes-tes. Tetapi kalau kita lihat kapasitas lab PCR kita sudah cukup dibanding tempat lain, kita punya 3 lab kapasitas cukup bagus," pungkasnya. (Kompas.com/TRIBUNJOGJA.COM)