Cara Mengajarkan Puasa pada Anak di Usia Dini

Momen Ramadan dapat digunakan para orangtua untuk mengajarkan anaknya berlatih puasa di usia dini.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
ibtimes.com
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Momen Ramadan dapat digunakan para orangtua untuk mengajarkan anaknya berlatih puasa di usia dini.

Kepala Center for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM, Diana Setiyawati mengatakan cara mengajarkan anak untuk berpuasa di usia dini dapat dilakukan dengan memberikan memori yang indah mengenai Ramadan, mengajak anak untuk sahur, diperkenalkan dengan diskusi dan memberikan reward atau penghargaan.

Memberikan memori yang indah mengenai Ramadan sejak kecil kepada anak dapat ditanamkan dengan kecintaannya terhadap Ramadan.

Para orangtua bisa mengajak anaknya ke acara atau event-event yang menyenangkan.

Tips Menghilangkan Bau Mulut Saat Berpuasa

"Dengan mengajak anak ke acara atau event yang menyenangkan seperti mengajak berbuka puasa bersama, iftikaf di masjid, mengajak salat Tarawih atau acara-acara lain yang menyenangkan akan membuat anak merindukan momen seperti itu. Dengan begitu akan memberikan kenangan yang spesial kepada anak dan mereka dapat mengingat momen tersebut dengan baik,"ujar Diana.

Dengan begitu, orangtua dapat mengenalkan dan melatih anak jika kelak sudah baligh akan terbiasa atau tertraining.

"Teman saya seorang profesor di Amerika bilang pada anak saya, saya tidak bisa puasa menahan lapar dan haus seperti kamu karena saya tidak di training sejak kecil sepertimu. Jadi memberikan training anak sejak usia dini juga penting,"ucap Diana.

Setelah itu, para orangtua dapat mengajak anaknya dari kecil untuk sahur dan buka puasa bersama walaupun usianya belum mencukupi sehingga anak akan familiar dengan hal tersebut.

Selanjutnya orangtua dapat memperkenalkan anaknya dengan suatu diskusi.

Para orangtua bisa mengajarkan anaknya mengenai Ramadan dan puasa sehingga anak akan paham kenapa harus berpuasa, mengapa berempati dengan orang miskin atau orang yang tidak bisa makan secara nyata.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

"Jadi anak-anak sebenarnya bisa diajak diskusi, bisa diajak bicara, bisa dijelaskan sekecil apapun dia. Sepanjang keingintahuannya, anak akan memiliki banyak pertanyaan. Sehingga anak akan paham sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua bisa mengajarkan anaknya dengan membacakan buku-buku yang berkaitan mengenai Ramadan,"ucapnya.

Selanjutnya, para orang tua tidak harus mengajarkan anaknya untuk berpuasa sehari penuh.

Namun orang tua dapat mengatur pola makan anaknya.

"Anak dapat diatur pola makannya yang awalnya makan pagi menjadi jam 10. Besoknya dilatih makan di waktu Dzuhur lalu Ashar dan seterusnya. Hal ini juga dapat dilihat dari kesiapan usia anaknya untuk dilatih sedikit demi sedikit sehingga anak akan memiliki motivasi tersendiri untuk berpuasa," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved