Update Corona di DI Yogyakarta
Pulihkan Ekonomi Warga Terdampak Covid-19, Pemdes Sumbermulyo Luncurkan Program Padat Karya Tunai
Proyek padat karya meliputi rumah tidak layak huni (2 unit), pembuatan MCK (16), serta corblok dan rabat beton (1).
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul kembali melakukan gebrakan untuk memulihkan perekonomian warganya di tengah wabah corona virus, dengan meluncurkan program padat karya tunai.
Sebelumnya, pemerintah desa setempat sudah lebih dahulu mengucurkan anggaran untuk merealisasikan program jaring pengaman sosial, yakni membagikan sembako kepada lebih kurang 815 kepala keluarga (KK) yang masuk golongan tidak mampu.
Lurah Desa Sumbermulyo, Ani Widayani mengatakan, padat karya tunai ditujukan bagi warga yang terpaksa kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
Proyeknya pun meliputi rumah tidak layak huni (2 unit), pembuatan MCK (16), serta corblok dan rabat beton (1).
• 10 Warga Bantul Terpapar Covid-19, 5 dari Kasihan
"Tersebar di 16 pedukuhan yang ada di Sumbermulyo. Poyek padat karya tunai ini paling tidak bisa menyerap 330 tenaga kerja yang terdampak corona, semuanya warga desa sini," katanya, Jumat (17/4/2020).
Ani menjelaskan, proyek padat karya tunai tersebut, bernilai sekitar Rp 300 juta.
Pihaknya tengah berupaya agar pencairan dana desa tahap dua bisa terlaksana pada Senin (20/4/2020) mendatang, setelah lebih dari 50 persennya di tahap pertama telah digunakan.
Rencananya, 35 persen dana desa tahap kedua bakal digunakan untuk pemberian bantuan langsung tunai, kepada para kepala keluarga, yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kehilangan mata pencaharian, karena terdampak virus corona.
"Besaran bantuan mencapai Rp 600 ribu per kepala keluarga, untuk satu bulan dan berlangsung selama tiga bulan ke depan," jelasnya.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
"Saat ini kita sudah mengantongi data warga yang terkena PHK di seluruh Desa Sumbermulyo. Lalu, untuk pilot projek bantuan ini, akan disalurkan kepada lima KK di Dusun Jogodayuh," tambah Ani.
Lebih lanjut, Ani pun berujar, pihaknya sampai sejauh ini telah menggelontorkan anggaran sekira Rp 100 juta untuk penanggulangan Covid-19.
Dana tersebut sudah dipergunakan untuk pengadaan sembako bagi 815 KK, operasional Gedung Karantina Desa dan operesional Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 tingkat dusun yang setiap bulan dianggarkan Rp 500 ribu.
"Tetapi, kita masih punya pekerjaan untuk memberikan sembako keluarga miskin terdampak corona ya, karena datanya mencapai hampir 4.000, namun baru 815 yang mendapatkan sembako. Semoga saja, dananya masih mencukupi," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
