Wabah Virus Corona
Peneliti Temukan Cara Tes Virus Corona yang Lebih Cepat Ketimbang Rapid Test atau PCR
Mereka melaporkan telah mengembangkan diagnostik tes Virus Corona yang berpotensi lebih akurat berdasarkan penginderaan fototermal plasmonik.
TRIBUNJOGJA.COM- Data update virus corona di dunia hingga hari ini, Kamis (16/4/2020), jumlah orang yang terinfeksi Virus Corona jenis baru penyebab COVID-19 sudah mencapai angka lebih dari 2 juta orang.
Melansir data Worldometers, Kamis pagi, tercatat 2.075.528 orang terkonfirmasi posiif Covid-19. Sementara, jumlah korban meninggal dunia mencapai angka 134.286 orang, dan sebanyak 509.557 orang sembuh.
Tes massal terus dilakukan untuk mendeteksi orang-orang dengan COVID-19. Rapid test selama ini diklaim paling cepat mendeteksi infeksi COVID-19 sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.
Namun, rapid test merupakan tes yang lebih menyasar pada antibodi terhadap Virus Corona.
Selanjutnya, diperlukan tes polymerase chain reaction ( PCR) untuk memastikan seseorang negatif atau positif COVID-19.
Sensitifitas tes PCR lebih tinggi dalam mendeteksi RNA virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, hanya dari kapas yang mengandung sampel swab pasien.
Sayangnya, tes PCR masih dinilai membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengetahui hasilnya.
Sebab, ketika angka kasus melonjak, para laboran harus bekerja lebih keras. Baru-baru ini, para peneliti melaporkan sebuah studi di ACS Nano.
Mereka melaporkan telah mengembangkan diagnostik tes Virus Corona yang berpotensi lebih akurat berdasarkan penginderaan fototermal plasmonik.
Melansir Phys, Kamis (16/4/2020), para ahli kesehatan sepakat, jika pengujian tes ini dapat diperluas guna mengendalikan penyebaran COVID-19.
Sebab, pengujian di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, telah jauh tertinggal karena terbatasnya persediaan beberapa reagen.
• Pahami Perbedaan Rapid Test dan PCR atau Swab untuk Deteksi Virus Corona
Bahkan, tumpukan sampel tes COVID-19 masih menunggu pengujian dari mesin PCR, sementara jumlah personel laboratorium masih terbatas.
Alternatif untuk tes PCR Jing Wang dan rekan-rekannya, para tim peneliti ini ingin mengembangkan tes COVID-19 yang lebih cepat dan lebih akurat untuk mendeteksi virus corona, SARS-CoV-2.
Para peneliti ini berharap tes tersebut dapat menjadi alternatif praktis untuk tes PCR.
Tes ini didasarkan pada teknik yang disebut dengan resonansi plasmon pada permukaan terlokalisasi.
Teknik ini diklaim dapat mendeteksi interaksi antara molekul pada permukaan struktur nano logam yang dibangun sebagai perubahan lokal dalam indeks bias.
Metode tes ini, kata peneliti, dilakukan dengan membuat probe DNA yang mengenali secara spesifik sekuens RNA SARS-CoV-2 dan melekatkannya pada nanopartikel emas.
Saat ditambahkan potongan-potongan genom virus, RNA akan terikat pada probe komplementer.
• Tim Pakar Prediksi Angka Kasus COVID-19 Setelah Masa Puncak Wabah Virus Corona Tembus 100 Ribu
Tim menggunakan laser untuk memanaskan partikel nano tersebut, sehingga dapat mengurangi potensi hasil palsu positifCOVID-19.
Dengan cara ini, para peneliti dapat membedakan antara SARS-CoV-2 den kerabat dekatnya, SARS-CoV-1.
Pengujian ini mendeteksi jumlah RNA Virus Corona dari swab hanya dalam hitungan menit.
Meskipun tes tersebut masih perlu diuji pada RNA Virus Corona, namun menurut peneliti, tes ini dapat menjadi alternatif tes berbasis PCR.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tes Corona ini Diklaim Lebih Cepat Deteksi Virus Penyebab Covid-19"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/vaksin-virus-coronaa.jpg)