Wabah Virus Corona

Tim Pakar Prediksi Angka Kasus COVID-19 Setelah Masa Puncak Wabah Virus Corona Tembus 100 Ribu

Setelah masa puncak wabah Virus Corona, angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia diprediksi bisa tembus 106 ribu kasus

Editor: Yoseph Hary W
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Angka kasus COVID-19 di Indonesia hingga masa puncak wabah Virus Corona diprediksi mencapai 95.000 kasus. Setelahnya, meski kemudian terjadi penurunan jumlah penambahan kasus, total angka terkonfirmasi positif diprediksi bisa mencapai 106.000 kasus.

Prediksi angka kasus COVID-19 di Indonesia itu disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Ketua Gugus Tugas Doni Monardo, Kamis (16/4/2020).

ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona.
ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona. (Shutterstock)

Catatan Penting Shin Tae-yong Soal Penanganan Virus Corona di Indonesia yang Ia Anggap Buruk

Disebutkan bahwa puncak wabah Virus Corona ( COVID-19) di Indonesia diprediksi baru terjadi pada Mei 2020, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.

"Dan angka kasus (positif) pada saat puncak itu, secara akumulatif diprediksi mencapai 95.000 kasus," ujar Wiku.

Namun, bukan berarti kasus positif COVID-19 di Indonesia akan berhenti total pada Mei 2020.

Setelah melewati puncak wabah corona, perkiraannya, terjadi penurunan kasus pada bulan-bulan berikutnya.

"Selama Juni-Juli, kasus konfirmasi positif (diprediksi) sudah akan mencapai 106.000 kasus," ujar Wiku.

Ia sekaligus mengingatkan bahwa angka yang diungkapkannya itu hanya prediksi alias belum pasti terjadi.

Angka-angka tersebut didapatkan dari hasil simulasi para ilmuwan dan ahli.

"Kami sudah me-review dan mengombinasikan semua prediksi itu," kata Wiku.

Pemerintah terus berusaha untuk memastikan agar kondisi di lapangan nantinya tak separah yang sudah diprediksi para ilmuwan dan ahli itu.

"Kami selalu berusaha keras agar prediksi tak menjadi kenyataan," kata dia.

Kabar baik

Seorang petugas kesehatan memegang sampel usap hidung untuk diuji COVID-19 (novel coronavirus) di rumah sakit fakultas kedokteran Cerrahpasa Universitas Istanbul pada 10 April 2020 di Istanbul. Fakultas Kedokteran Cerrahpasa telah merespon dengan cepat sejak wabah pada pertengahan Maret, mengubah ruang operasinya menjadi unit perawatan intensif dan menciptakan bagian pandemi khusus yang memisahkan pasien biasa dari orang lain yang terinfeksi virus coronavirus - di mana entri dan keberadaannya ada dan dari yang dilarang.
Seorang petugas kesehatan memegang sampel usap hidung untuk diuji COVID-19 (novel coronavirus) di rumah sakit fakultas kedokteran Cerrahpasa Universitas Istanbul pada 10 April 2020 di Istanbul. Fakultas Kedokteran Cerrahpasa telah merespon dengan cepat sejak wabah pada pertengahan Maret, mengubah ruang operasinya menjadi unit perawatan intensif dan menciptakan bagian pandemi khusus yang memisahkan pasien biasa dari orang lain yang terinfeksi virus coronavirus - di mana entri dan keberadaannya ada dan dari yang dilarang. (Ozan KOSE / AFP)

Hingga Kamis ini, jumlah kasus positif COVID-19 belum menunjukkan adanya penurunan. Jumlah kasus positif yakni 5.516.

Dari jumlah itu, 496 pasien meninggal dunia. Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 548 orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved