Yogyakarta
Pemda DIY Percepat Pencegahan dan Penanganan Covid-19
Upaya yang telah dilakukan tersebut di antaranya dengan memberikan sosialisasi, edukasi serta tindakan-tindakan nyata seperti penyemprotan disinfektan
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemda DIY untuk mempercepat pencegahan dan penanganan Covid-19 di DIY.
Upaya yang telah dilakukan tersebut di antaranya dengan memberikan sosialisasi, edukasi serta tindakan-tindakan nyata seperti penyemprotan disinfektan secara benar.
Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI-Perjuangan Eko Suwanto dalam program acara yang disiarkan oleh Tribun Jogja mengungkapkan aspek penanganan medis menjadi penting dalam percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di DIY.
Ia mengungkapkan setidaknya bada ada tiga hal penting terkait penanganan medis ini yakni peningkatan sistem kesehatan melalui ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
• Pemda DIY Harus Lari Lebih Cepat untuk Penanganan Covid-19
"Kedua makan minum kita harapkan ditanggung oleh pemerintah, termasuk tempat istirahatnya pun juga harus disiapkan oleh pemerintah. Kita mendukung dari sisi penganggaran untuk menyediakan APD. Kemudian yang ke berikutnya adalah kesiapan ketersediaan pangan," ujarnya Kamis (16/4/2020).
Politisi muda PDIP ini berharap ketersediaan pangan di DIY dapat tercukupi.
"Sehingga Pemda DIY menghitung kebutuhan kebutuhan beras kita berapa APBD mempunyai berapa kita gotong royong dari kabupaten kota untuk menyediakan kebutuhan pangan terutama menjelang Ramadan dan lebaran," katanya.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji memastikan ketersediaan bahan pokok di DIY aman hingga September 2020.
Namun persoalannya, kata Aji, bukan hanya pada ketersediaan bahan pangan saja.
Ia mengatakan kemampuan daya beli masyarakat pada saat masa pandemik Covid-19 ini juga menjadi persoalan.
Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini tengah menurun.
• DPRD Desak Pemda DIY Matangkan Aplikasi Corona Monitoring System
"Kita melihat mereka yang di Jakarta, Jabodetabek semuanya tidak mendapatkan penghasilan, karena PHK mereka datang ke Jogjakarta sementara penghasilan yang biasanya mereka dapatkan itu sudah tidak didapatkan lagi sehingga tentu pada saat mereka datang ke Jogja pun itu daya belinya juga rendah," ungkapnya
Pun begitu juga dengan masyarakat Yogyakarta yang saat ini daya belinya juga sangat terbatas.
"Tentu ini ada persoalan berbeda bagaimana kita kemudian harus menyediakan sembako ini untuk kebutuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat," kata dia.
Aji menambahkan, hal terpenting lainnya yakni bagaimana Pemda DIY bisa menciptakan lapangan pekerjaan kembali.
"Walaupun belum bisa optimal tetapi supaya daya beli masyarakat menjadi lebih kuat dan ketersediaan pasokan bahan pokok itu tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tuturnya.(TRIBUNJOGJA.COM)