Viral di Medsos, Bule Menggelar Pesta di Bali di Tengah Pandemi Virus Corona

TRIBUNJOGJA.COM, BALI - Praktik ‘physical distancing’ hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedang diberlakukan di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali Bali.

Meski belum menetapkan PSBB, tapi masyarakat Bali sudah menerapkan berada di rumah dan keluar seperlunya.

Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19 yang sedang menghantam Indonesia.

Dengan berada di dalam rumah, maka mereka setidaknya bisa lebih aman dari paparan virus yang menyebar lewat tetesan tersebut.

Sayang, menurut laporan warganet, ada beberapa bule yang tinggal di Bali justru melakukan pesta besar-besaran di tengah pandemi seperti ini.

Warganet bernama @WulanRussell melaporkan hal tersebut di akun Twitternya yang kini sudah di-retweets 16,4k orang dan 17,9k likes. Bule pesta itu menjadi viral di medsos.

“Ketika hampir sebagian besar masyarakat Indonesia sedang ketakutan, khawatir, bahkan untuk mereka yang sedang punya bayi, sangat hati-hati untuk tidak sama sekali keluar rumah, orang-orang egois ini gembira ria, berpesta diatas kesusahan kita semua,” tulisnya.

Ia mengatakan, pesta yang digelar para bule kulit putih itu dilaksanakan pada tanggal 12 April 2020.

• Mimpi Mbah Marsudi Tentang Obat Virus Corona Bernama Daun Leben Viral, Berkhasiat Mengobati Batuk

Wulan sendiri sudah tidak tinggal di Bali, namun banyak pengikutnya melaporkan kelakuan bule-bule itu ke dirinya.

“Orang ini justru malah berpesta. Terlihat juga salah satu bartender, yang dari apronnya kelihatan seperti seragam salah satu bar di kawasan Brawa. Tapi who knows banyak sekarang seragam apron mirip begini. Tandanya, mereka memang dibayar di sini,” tambahnya.

Untuk berjaga-jaga, Wulan menandai sederet akun Instagram dari WNA berpesta di Bali tersebut.

Ia berharap, ada tindakan tegas dari otoritas setempat, mengingat saat ini ada pandemi virus corona yang tak bisa disepelekan.

“Kita gatau, kalian gatau, jika salah satu dari mereka sudah positif corona dan dengan gampang banget virus itu menyebar karena kegiatan sampah kayak begini yang justru bikin orang lain menderita. Bukan cuma ganggu ketenangan, tapi bisa bikin situasi makin parah,” kata Wulan lagi.

"LALU YANG BIKIN GW LEBIH KESEL, mereka terutama yg posting video ini, seakan akan ngeremehin covid19, pake ditulis caption no low key lah, no social distancing lah, berati uda tau salah tapi sengaja nantangin gitu. Kesel abis gw!" paparnya

Wulan menyesalkan keadaan tersebut.

Sebab, Bali adalah tempat yang ramah untuk ditinggali, tapi bukan berarti bisa disepelekan.

"Akupun dapet info dari sahabatku, toko-toko di Bali aja kalau belum tutup jam9 malam mereka dapet sanksi, lha ini kok mereka masih bisa bebas keliaran, apa setiap lewat jalan mereka nyuap pecalang atau apa aku ga ngerti, yang jelas ini bikin risih banget dan harus ditindaklanjuti," katanya.

Diketahu, pesta tersebut dilakukan di salah satu villa di Canggu.

Netizen yang melihat kejadian itu turut membantu untuk melaporkan ke pihak berwajib.

Sebagian besar cukup marah dengan pesta yang seharusnya tidak dilakukan.

“Capek-capek kita nahan diri buat ga keluar, ga banyak berinteraksi dgn orang supaya ga tertular atau menularkan, yg kyk gini malah enak2 pesta. Kalau di Desaku pecalang aktif buat mastiin dijalan/dirumah2 ga pada ngumpul2 gini,” kata @pclndr.

“Bali emang udh banyak tamu barbar sekarang ..toko denpasar jam 9 udh nutup dpet selebaran .. d tabanan malah jam 5 udh nutupp.. krna semua pada nutup jadi mreka bikin party sendiri.. lokal nurut,, malah bulenya campah gini,” tambah @nike_cahya.

“Ini bule-bule ga tau pepatah di mana Bumi dipijak di sana langit dijunjung kali ya? Ga sensitif banget ama situasi sekarang,” ujar @KelinciPaskah.

• Viral Video Warganet Mengaku Lihat Kuntilanak di Depan Rumah, Lihat di Sini!

Menurut kabar terbaru, para Warga Negara Asing (WNA) itu mulai dicari polisi untuk diminta pertanggungjawaban.

Untuk diketahui, Gubernur Bali, Wayan Koster telah mengeluarkan Instruksi Gubernur dengan nomor 8551 tahun 2020 terkait penguatan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Bali.

Dalam poin kedua intruksi itu, pihaknya melakukan pembatasan kegiatan keramaian dan objek wisata yakni dengan menutup operasional objek wisata, operasional hiburan malam, meniadakan keramaian dan atau hiburan, termasuk tajen dan meniadakan kegiatan lain yang melibatkan banyak orang.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )