Mengenang Glenn Fredly, Musisi dan Aktivis Kemanusiaan yang Gencar Suarakan Kesejahteraan
Namanya tenar di blantika musik Indonesia. Sederet album sempat ia rilis sejak 1995. Lagunya pun jadi legenda di tanah air. Siapapun yang mendengarkan
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Menurutnya, penegakan HAM di Indonesia harus menjadi tanggung jawab bersama setiap elemen masyarakat, tanpa terkecuali.
"Saya datang karena panggilan nurani. Untuk membela Munir tidak perlu jadi aktivis. Ini bukan tugas aktivis saja, media hingga ibu rumah tangga juga perlu bergabung," katanya.
Glenn memandang pemberian nama jalan sepeda dengan nama Munir di Belanda seharusnya mendapat perhatian besar dari pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Apalagi, menurut Glenn, pemerintah sampai saat ini masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM masa lampau di Indonesia.
Membicarakan Glenn dan kemanusiaan tak ada habisnya.
Hingga akhir hayat, pria berusia 44 tahun itu masih saja berempati untuk sesama manusia.
Beberapa waktu lalu, ia ikut aktif menggalang dana untuk penanganan corona yang masih mewabah di banyak negara, termasuk di Indonesia.

Suami dari Mutia Ayu ini menggalang dana untuk membantu beberapa kalangan masyarakat yang masih harus bekerja di tengah wabah corona Covid-19 seperti ojek online, pedagang asongan, penjual bahan makanan di pasar, dan sebagainya.
Melalui Kitabisa.com, pelantun tembang 'Kasih Putih' ini mengajak masyarakat untuk berdonasi.
Selain itu, bersama grup vokal Trio Lestari mereka menggalang dana bertajuk ‘Solidaritas Untuk Tim Medis Lawan Corona!’ dengan cara unik.
Grup vokal beranggotakan Glenn Fredly, Tompi, dan Sandhy Sondoro ini mengumpulkan donasi lewat konser secara streaming yang bisa dinikmati di rumah.
Warganet Bersedih
Berita meninggalnya Glenn Fredly memang mengejutkan publik.
Sebab, Glenn tak pernah terdengar sakit atau perlu perawatan intens.
Di Twitter, nama Glenn Fredly sempat menjadi trending topic.