Gunungkidul

Seluruh Tempat Wisata di Gunungkidul Ditutup, Petugas Berjaga 24 Jam

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan penutupan sementara tersebut efektif sejak 24 Maret lalu.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Penyemprotan disinfektan di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran 

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Seluruh tempat wisata yang berada di Gunungkidul dipastikan tutup sementara.

Penutupan ini menjadi bagian dari upaya mencegah penyebaran COVID-19 di keramaian.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan penutupan sementara tersebut efektif sejak 24 Maret lalu.

"Saat ini sudah kami pastikan seluruh tempat wisata di Gunungkidul ditutup," kata Harry melalui pesan singkat pada Senin (06/04/2020).

Cegah Penyebaran COVID-19, Disdukcapil Gunungkidul Ubah Layanan Secara Daring

Meskipun demikian, Harry mengatakan penjagaan tetap dilakukan di seluruh tempat wisata.

Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memberikan informasi kepada wisatawan yang akan berkunjung.

Menurutnya, sejumlah petugas ditempatkan di berbagai pos retribusi khususnya di pantai-pantai.

Sementara penjagaan di desa wisata diserahkan pada pengelola setempat.

"Penjagaan kami lakukan selama 24 jam penuh," ujar Harry.

Penutupan tempat wisata ini turut berdampak pada penginapan dan restoran yang berada di sekitarnya.

Harry mengatakan sebagian pelaku wisata saat ini memilih menutup usahanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul.

Menurutnya, penutupan terutama dilakukan pengusaha di sepanjang pantai wisata.

Pemkab Gunungkidul Andalkan SID untuk Data Pemudik, Dinilai Lebih Akurat

"Secara otomatis tutup karena tidak bisa memasukkan tamu ke penginapan," ungkap Sunyoto.

Penutupan sementara tempat wisata sebelumnya juga sudah dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran.

Awalnya penutupan dilakukan untuk penyemprotan disinfektan.

Namun kemudian pengelola memutuskan untuk menutup seluruh kegiatan wisata sejak 23 Maret hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Bagian Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran Heru Purwanto mengatakan para pegawai tetap beraktivitas, terutama berjaga di pintu masuk dan loket.

Selain memberikan informasi ke wisatawan, penjagaan dilakukan untuk mencegah tindak kriminal selama penutupan.

"Penjagaan dilakukan selama 24 jam penuh, dengan sistem rolling atau bergantian," jelas Heru.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved