Wabah Corona

Inilah Bahayanya Semprotkan Disinfektan ke Tubuh Manusia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan ikut mengingatkan, menyemprot tubuh dengan alkohol dan klorin pada tubuh tidak akan membunuh virus yang ada di

Editor: Ari Nugroho
Precision Vaccinations
Alih-alih basmi virus corona, Disinfektan buatan sendiri justru malah membahayakan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Maraknya penyebaran virus corona membuat banyak kelompok masyarakat menghadapinya dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

Hanya saja, penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi umum untuk mencegah Covid-19 menjadi bahan perdebatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan ikut mengingatkan, menyemprot tubuh dengan alkohol dan klorin pada tubuh tidak akan membunuh virus yang ada di dalam tubuh.

Selain disebut tidak efektif, hal ini juga dianggap berbahaya bagi tubuh.

Wali Kota Magelang Pimpin Langsung Aksi Penyemprotan Disinfektan Massal

"Penyemprotan-penyemprotan itu sebenarnya tidak efektif, dalam arti kata belum tentu membunuh virus tersebut."

"Justru adanya bisa di celana, sepatu kita sedangkan penyemprotan banyaknya ke badan kita," kata Ari dalam diskusi online bersama AJI Jakarta, Minggu (5/4/2020).

"Jadi saya bilang, ini sebenarnya lebih banyak efek sampingnya daripada manfaatnya."

Mengapa cara itu dinilai tidak efektif?

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, memberikan penjelasan.

Dia mengatakan, virus menular lewat percikan, tetesan atau droplet seseorang yang batuk, bersin atau berbicara keras di depan orang lainnya dalam jarak satu meter.

Droplet mengandung virus tersebut juga bisa jatuh ke permukaan benda yang biasa kita sentuh sehingga bisa juga menjadi sumber penularan.

Hati-hati Bikin Disinfektan, Mencampur Pemutih dengan 3 Bahan Ini Bisa Membahayakan dan Mematikan

Oleh karena itu, lanjut Ari, penting untuk memperhatikan agar tangan kita tidak menyentuh tempat-tempat yang banyak disentuh orang lain, terutama di luar rumah.

Selain itu, pastikan tangan yang kotor tidak menyentuh mulut, hidung atau mata.

"Di satu sisi, untuk saat itu okelah kalau metodenya baik, aman untuk tubuh manusia ya sehari itu langsung bersih."

"Tapi kalau di dalam tubuh orang tersebut ada virus, dia batuk-batuk lagi, itu akan menempel lagi," kata Ari.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved