Benarkah Vaksin BCG Bisa Atasi Virus Corona? Ini Penjelasan Para Pakar dan Ahli Kesehatan
Vaksin TB seolah melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan merespon berbagai infeksi, termasuk virus, bakteri, dan parasit
Tak hanya itu, sebuah uji klinis terhadap 1.000 petugas perawatan kesehatan dimulai di Belanda.
Demikian dikatakan Dr. Mihai G. Netea, spesialis penyakit menular di Radboud University Medical Center di Nijmegen, Belanda.
Sebanyak 800 petugas kesehatan telah mendaftar untuk uji klinis tersebut. Seperti di Australia, setengah dari peserta menerima vaksin plasebo.
Dr. Denise Faustman, Direktur Imunobiologi di Massachusetts General Hospital, AS, sedang mencari dana untuk memulai uji klinis pada petugas perawatan kesehatan di Boston.
Hasilnya akan tersedia dalam waktu empat bulan ke depan.
"Kami mempunyai data yang sangat kuat dari uji klinis pada manusia bahwa vaksin ini melindungi kita dari infeksi virus dan parasit," kata Dr. Faustman.
Vaksin BCG mempunyai sejarah yang tidak biasa.
Vaksin ini terinspirasi pada tahun 1800-an dari sebuah observasi dari seorang wanita pemerah susu yang terbukti tidak mengembangkan gejala TBC.
Vaksin ini diberi nama sesuai penemunya, Dr. Albert Calmette dan Dr. Camille Guerin, yang mengembangkan vaksin dari myctobacterium bovis, bentuk tuberkulosis yang menginfeksi ternak.
Para ilmuwan membiakkan bakteri dari ambing sapi (kelenjar dalam payudara sapi yang mengeluarkan air susu).
Mereka lalu membiakkan TB sapi lebih dari satu dekade hingga lemah agar tidak menyebabkan penyakit mematikan saat diberikan kepada hewan laboratorium.
Vaksin BCG pertama kali digunakan pada manusia di tahun 1921 dan diadopsi secara luas setelah Perang Dunia II.
Sekarang, vaksin ini digunakan di negara berkembang dan negara-negara yang mempunyai banyak kasus terkait tuberkulosis, diberikan kepada lebih dari 100 juta bayi per tahunnya.
Seperti vaksin lainnya, BCG memiliki target spesifik, yaitu tuberkulosis.
Namun bukti yang terkumpul satu dekade terakhir menunjukkan vaksin ini juga memiliki efek "tidak sesuai target", yaitu mengurangi penyakit virus, infeksi saluran pernapasan, sepsis, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.