Yogyakarta

Tiga Skenario Pemkot Kota Jogja Hadapi Pemudik Saat Wabah Virus Corona Merebak

Skenario optimal jika pemudik yang datang dalam jumlah besar, Skenario moderat, jika jumlah pemudik masih dalam batas normal, serta skenario landai.

TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy
Pemudik melintasi Jalan Wates, Yogyakarta, Minggu (10/6/2018) 

TRIBUNJOGJA.COM, Yogyakarta - Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan selama ini Kota Yogyakarta telah menerapkan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB).

Hal itu dibuktikan dengan kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, hingga mengurangi kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.

"Sejauh ini kita sudah melakukan itu. Belajar sudah dari rumah, bahkah kita sudha perpanjang lagi waktunya. Bekerja juga dari rumah. Kebijakan terkait kesehatan juga sudah dilaksanakan,"katanya, Minggu (05/04/2020).

Ia melanjutkan saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta tengah menanti kebijakan mobilitas antarkota.

Menurutnya kebijakan antarkota penting, sebab Kota Yogyakarta memiliki tradisi mudik yang cukup tinggi.

Pemerintah Kota Yogyakarta memang telah menyiapkan diri menyambut pemudik, mulai dari pemeriksaan kesehatan di terminal dan stasiun, penyemprotan disinfektan secara rutin, bahkan menyiapkan 50 kamar untuk pemudik.

Tak hanya itu, Pemkot Yogyakarta juga telah membentuk gugus tugas hingga kecamatan dan keluruhan, termasuk melibatkan Ketau RT dan Ketua RW untuk melakukan pendataan pada pemudik.

"Ini kan yang paling penting adalah mobilitas antarkota ini bagaimana? Ketika ada pemudik, tidak imbang lagi, kemudian sudah mulai normal, ada yang datang lagi, nanti tidak imbang lagi,"lanjutnya.

Pemda DIY Matangkan 440 Kamar Hotel untuk Karantina PDP

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah)

Kisah Ibu Rumah Tangga Relawan Pembuat APD di Yogyakarta, Ingin Turut Berpartisipasi Lawan Corona

Hingga saat ini Pemkot Yogyakarta belum akan menambah protokol COVID-19.

Namun Pemkot telah membuat antisipasi dengan membuat tiga skenario untuk merespon pemudik yang datang.

Skenario optimal jika pemudik yang datang dalam jumlah besar, Skenario moderat, jika jumlah pemudik masih dalam batas normal, serta skenario landai.

Dari ketiga skenario tersebut akan diatur berdasarkan pola pengaturan arus masuk dan keluar di Kota Yogyakarta, manajemen arus lalu lintas dalam Kota Yogyakarta, dan pengawasan ketat di titik kumpul, baik stasiun, terminal, dan lain-lain.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak bus, baik AKAP dan pariwisata untuk tidak melakukan pelayanan mudik dari dan ke Jakarta.

UPDATE Minggu Pagi Jumlah Positif Virus Corona, DKI Jakarta Tertinggi, Jabar, Jatim Ketiga, Yogya

PEMUDIK WAJIB LAPOR Warga melintasi spanduk pengumuman terkait antisipasi penyebar luasan virus Covid-19 di Jogonalan Lor, Kasihan, Bantul DI Yogyakarta, Senin (30/3/2020). Para perantau maupun pemudik terutama dari kota-kota dengan jumlah kasus penyebaran virus Covid-19 yang besar diwajibkan untuk lapor dan isolasi mandiri sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Covid-19.
PEMUDIK WAJIB LAPOR Warga melintasi spanduk pengumuman terkait antisipasi penyebar luasan virus Covid-19 di Jogonalan Lor, Kasihan, Bantul DI Yogyakarta, Senin (30/3/2020). Para perantau maupun pemudik terutama dari kota-kota dengan jumlah kasus penyebaran virus Covid-19 yang besar diwajibkan untuk lapor dan isolasi mandiri sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Covid-19. (TRIBUNJOGJA.COM | HASAN SAKRI)

"Mereka tidak masalah, sudah saling mendukung. Harapannya masyarakat juga memahami ini. Organda jga sudah berkomitmen untuk tidak berikan layanan. Ya ini memang berat, harapannya masyarakat memahami ini. Ini adalah upaya untuk mengurangi penyeberan COVID-19,"tambahnya.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga tidak melayani angkutan mudik gratis.

Termasuk pihak swasta yang sebelumnya melaksanakan mudik gratis telah berkoordinasi untuk membatalkan program. ( Tribunjogja.com | Christi Mahatma Wardhani )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved