KISAH Kajari Bantul Sembuh dari Virus Corona, Tak Tahu Terpapar Dimana

Kajari Bantul tak tahu dimana dia terpapar virus corona pada Februari 2020 saat melakukan perjalanan ke Jakarta dan Bandung

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Kepala Kejaksaan Negeri Bantul Zuhandi (baju putih) saat menceritakan pengalaman dirinya selama menjalani perawatan Virus Corona. 

- Akhir Februari Melakukan Perjalanan ke Jakarta dan Bandung

- Pulang ke Bantul Merasakan Nyeri

Tribunjogja.com BANTUL - Kepala Kejaksaan Negeri Bantul, Zuhandi akhirnya merasa lega setelah dinyatakan sembuh dari Coronavirus disease atau Covid-19.

Pimpinan tinggi di Kejaksaan Negeri Bantul itu dinyatakan sembuh, setelah sebelumnya positif dan menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati selama 20 hari.

Zuhandi menceritakan, dirinya masuk perawatan di RSUD panembahan Senopati pada Senin, 16 Maret 2020. Saat mulai menjalani perawatan, dirinya merasa tubuhnya baik-baik saja. Tetapi setelah menjalani pemeriksaan swab, dan dinyatakan positif pada Kamis, 19 Maret 2020. Zuhandi mengaku langsung diisolasi.

"Saat itu down sekali. Meskipun secara fisik sehat," katanya, kepada wartawan, Sabtu (4/4/2020)

Saat menjalani perawatan diruang isolasi, diakui dia, kondisi mentalnya cenderung tidak stabil. Kadang naik dan kadang turun. Menurut dia, kondisi mentalnya banyak sekali dipengaruhi oleh beban pikiran. Apalagi ketika mengingat bahwa dirinya adalah pasien pertama di Kabupaten Bantul yang dinyatakan terinfeksi virus Corona.

Zuhandi mengaku tidak tenang. Dirinya merasa terbebani, apalagi sebelum diisolasi, ia pernah dirawat di salah satu rumah sakit swasta tanpa isolasi.

Banyak keluarga dan teman-teman yang sudah menjenguk dirinya sebelum dinyatakan positif. Ia khawatir sakitnya akan menular kepada yang lain.

"Itu yang menjadi beban pikiran saya," ucap Zuhandi. Terlebih menurut dia, anaknya yang pernah pernah merawat dirinya selama lima hari, sempat sakit dan berada dipelukan dia.

Kemudian, sebelum dirinya dinyatakan positif, anaknya itu sudah pulang ke Jakarta dan sempat bergaul dengan adiknya.

Itu yang membuat mentalnya turun. Belum lagi ditambah istri dan teman-teman di Bantul yang sempat berinteraksi dengan dirinya.

"Alhamdulillah, setelah mereka semua melewati masa isolasi. Kemudian mengetahui, hasil swab istri saya negatif, barulah mental saya naik," ucap Zuhandi. Menurut dia, mental memilki peran yang sangat penting dalam proses kesembuhan dirinya.

Setelah sembuh, Zuhandi berpesan kepada masyarakat agar mematuhi apa yang menjadi imbauan Pemerintah.

Menurut dia, sebisa mungkin agar tetap dirumah. Meminimalkan kegiatan diluar rumah. Karena berdasarkan pengalaman, ia tidak tahu kapan dan dimana dirinya terpapar virus Corona.

Perjalanan Jakarta

Zuhandi menceritakan, tanggal 28 Februari dirinya dari Bantul pulang ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta seusai magrib. Dia menjalankan shalat magrib di Bandara. Setelahnya, baru pulang ke rumah.

Keesokan harinya, tanggal 29 Februari, Zuhandi bersama tiga orang temannya pergi ke Bandung.

Di Bandung cuma sehari, sorenya langsung pulang.

"Alhamdulillah, sampai sekarang tiga orang teman, sampai sekarang tidak papa, baik-baik saja," ucap dia.

Minggu siang, 1 Maret 2020, Zuhandi mengaku diajak oleh anak-anaknya nonton disalah satu Mal di Jakarta Selatan.

Sesudah nonton, kemudian jam 20.00 malam ke Bandara Halim Perdanakusuma. Di sana, sebelum boarding Zuhandi mengaku sempat menjalankan salat isya. Kemudian take off jam 22.00 malam menuju Yogyakarta.

Sesampainya di Bantul, keesokan harinya tanggal 2 Maret, Zuhandi mengaku sempat masuk kantor.

Sebelum akhirnya tubuhnya mulai merasa nyeri dan panas tinggi. Ia kemudian memeriksakan diri ke Rumah Sakit.

"Saya nggak tau dimana saya terpapar, melalui apa, dan bagaimana," tuturnya.

Jumlah Penderita Virus Corona

Jumlah Positif Virus Corona pembaruan Terakhir 4 April 2020, 15:40 WIB
Jumlah Positif Virus Corona pembaruan Terakhir 4 April 2020, 15:40 WIB (covid19.go.id)

Jumlah penderita virus corona di Indonesia masih mengalami kenaikan hingga Sabtu (5/4/2020).

Data yang dihimpun Tribunjogja.com pada Minggu 5 April 2020 pukul 06.01 WIB, jumlah pasien positif virus corona mencapai angka 2,092 kasus,

Angka itu mengalami penambah +106 kasus dari hari sebelumnya.

DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi dengan jumlah mencapa 1028 kasus.

Berikut data sepuluh besar provinsi dengan jumlah tertinggi kasus positif virus corona :

Kasus per Provinsi

1. DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 1,028
Sembuh: 56
Meninggal: 89

2. Jawa Barat

Terkonfirmasi: 247
Sembuh: 12
Meninggal: 28

3. Banten

Terkonfirmasi: 173
Sembuh: 7
Meninggal: 17

4. Jawa Timur

Terkonfirmasi: 152
Sembuh: 29
Meninggal: 14

5. Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 120
Sembuh: 11
Meninggal: 18

6. Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 82
Sembuh: 9
Meninggal: 5

7. Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 33
Sembuh: 1
Meninggal: 3

8. Bali

Terkonfirmasi: 32
Sembuh: 10
Meninggal: 2

9. Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 25
Sembuh: 0
Meninggal: 3

10. Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 24
Sembuh: 1
Meninggal: 1

Jumlah Korban Tewas Covid-19 di Dunia Kini Tembus 60.000 Orang

Data global yang dikeluarkan Pusat Studi Virus Corona Universitas John Hopkins menunjukkan korban meninggal akibat Covid-19 di dunia menembus angka 60.000.

Data per Sabtu (4/4/2020), dikutip Russia Today dan sejumlah media lain. Dua hari sebelumnya, korban tewas di berbagai negara melewati angka 50.000 orang.

Sekarang, sekurangnya 1,4 juta penduduk di planet ini terinfeksi virus mematikan ini. Italia, Spanyol, Inggris, dan AS, kini di jajaran atas tingkat mortalitas penduduknya.

Di AS, kini terdapat 278.000 orang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona. Jumlah yang meninggal hingga Sabtu mencapai 7.000 orang di berbagai negara bagian.

Sementara di Inggris tercatat ada 4.313 orang meninggal pada Sabtu. Menurut Reuters, angka ini menunjukkan peningkatan 20 persen dibanding hari sebelumnya.

Akhir pekan ini menjadi hari paling buruk bagi Inggris. Dalam sehari terdapat 708 korban meninggal, terbanyak sejak wabah virus Corona menerjang negara itu.

Seorang anak berusia lima tahun termasuk di antara 708 orang lagi yang telah meninggal dunia. Jumlah infeksi baru juga meningkat 3.735 menjadi 41.903, yang merupakan peningkatan terkecil dalam empat hari terakhir.

Tetapi jumlah tes turun menjadi 9.406, turun di bawah angka 10.000 yang telah terlampaui dalam dua hari terakhir.

Juru bicara Downing Street 10, Michael Gove, mengkonfirmasi angka suram ini pada konferensi pers sore ini waktu London.

Perdana Menteri Boris Johnson yang masih menjalani karantina karena positif Corona, meminta oposisi membantu pemerintah bertempur melawan Covid-19.

Kematian akibat Coronavirus di Skotlandia menurut pemeirntah setempat kini dilaporkan meningkat 46 menjadi 218. Kematian di Wales menurut Public Health Wales, naik 13 menjadi 154.

Sedangkan di Irlandia Utara naik delapan menjadi 56. Ahli epidemiologi Inggris, Profesor Neil Ferguson, yang pemodelannya memandu strategi pemerintah mengatasi virus Corona, berharap warga mematuhi kebijakan isolasi.

Jika semua patuh, ada harapan besar wabah akan mereda pada akhir Mei. Sayangnya, di berbagai kawasan santai di Inggris, warga masih melakukan aktivitas bergerombol.

Para pesepeda berbondong-bondong keliling kota, menuju ke taman-taman, dan menikmati cuaca hangat.

Para menteri Inggris berulang-ulang meminta masyarakat untuk tinggal di rumah, dan tidak 'kehilangan disiplin'. Ini akan membantu National Health Service (NHS) supaya tak kewalahan.

Namun penasihat senior Downing Street menyodorkan teori dan strategi yang sangat ekstrem, melihat kegagalan keputusan isolasi wilayah atau lockdown.

Profesor Graham Medley, mengatakan satu-satunya cara layak menghadapi wabah virus Corona adalah membiarkan orang terinfeksi sehingga mereka tidak lagi rentan.

Dia memperingatkan pembatasan saat ini tidak akan membuat negara keluar dari pandemic, hanya mencegah penyebaran jangka pendek. Sisi lain, ekonomi bisa ambruk.

Pengangguran saat ini melonjak, kekerasan dalam rumah tangga meningkat, dan masalah kesehatan mental berkembang luas jika fungsi normal masyarakat tetap lumpuh.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock melihat pembatasan jarak ini masih efektif, karena itu ia mendesak masyarakat menjaga disiplin mereka.

Dia memohon warga Inggris tinggal di dalam rumah menjelang akhir pekan yang hangat seperti Sabtu ini.(Tribunjogja.com/RussiaToday/DailyMail/xna/iwe/aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved