Update Corona di DI Yogyakarta
Sri Sultan HB X Siapkan Dua Tempat untuk Karantina Khusus Bagi Para Tenaga Medis
Menurut Sri Sultan HB X, tempat karantina itu disiapkan bagi para tenaga medis dan yang perlu dikarantina.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubenur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan Pemda DIY menyiapkan tempat karantina khusus bagi para tenaga medis.
Dua tempat yang telah disiapkan oleh Pemda DIY adalah Pusdiklat Kemendagri Yogyakarta dan Wisma Haji.
Menurut Sri Sultan HB X, tempat karantina itu disiapkan bagi para tenaga medis dan yang perlu dikarantina.
"Jadi diklat-diklat banyak di sini. Wisma haji dan sebagainya bisa kita gunakan. Dan juga ada teman-teman yang punya hotel sudah berkomunikasi karena dari pada hotel ditutup, bisa juga digunakan untuk tinggal karantina," terang Sri Sultan, Kamis (2/4/2020).

Sultan menilai penting adanya tempat karantina tersebut mengingat saat ini arus mudik telah terjadi.
Di mana mereka yang berada di zona merah memilih kembali ke kampung halaman masing-masing.
"Kami juga harus punya cadangan. Kalau ada lonjakan, jangan sampai kita bingung mencari-cari (tempat). Virus ini tidak bisa ditunggu. Virus terus jalan. Jadi kita harus cepat menyelesaikan," ucapnya.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan bahwa Pusdiklat maupun Wisma Haji telah memenuhi syarat untuk menjadi tempat karantina.
• Kabar Baik, Pasien Sembuh Covid-19 di DIY Kembali Bertambah
• UPDATE 2 April 2020 Jumlah Pasien Positif COVID-19 Bertambah 113 Orang, Jumlah Total 1.790 Kasus
Persyaratan tersebut di antaranya adalah kesiapan dapur, jaminan higienis, dan jarak fisik antar orang.
"Pusdiklat memiliki kapasitas 150 orang dan Wisma Haji kaapsitas 300 orang," ujarnya.
Terkait siapa saja yang nantinya mengisi tempat karantina tersebut, Aji menjelaskan bahwa hal tersebut tengah didiskusikan.
"Salah satu dipakai untuk khusus tenaga medis, satunya siapa yang perlu dikarantina. Kalau diputuskan diperlukan (bagi pemudik) kita lakukan. ODP kita minta isolasi di rumah," bebernya.

Disinggung mengenai rencana menggunakan hotel, Aji enggan mengatakan hotel mana saja yang akan digunakan sebagai tempat karantina.
"Hotel belum saya teruskan tapi beberapa teman sudah menawarkan. Tidak saya sebutkan dulu (hotelnya) karena banyak yang menawarkan," bebernya.
Tanggapan PHRI
BPD PHRI DIY menyerahkan kebijakan kepada masing-masing manajemen hotel untuk menjadikan tempat itu sebagai lokasi karantina, bagi para tenaga medis dan non medis untuk penanganan virus Corona di wilayah setempat.
Diketahui, Pemda DIY berencana untuk menjadikan hotel sebagai tempat karantina bagi para tenaga medis dan non medis dalam menghadapi penanggulangan virus Corona.
• Laporan Kejahatan di DIY Menurun Selama Tanggap Darurat Covid-19
• Pemkot Yogya Lakukan Pendataan Pekerja yang di-PHK Akibat Virus Corona
"BPD PHRI tidak bisa secara langsung memberikan rekomendasi, itu menjadi hak dan kewenangan masing-masing manajemen hotel," ucap Ketua BPD PHRI DIY, Deddy Pranowo, Kamis (2/4/2020).
Deddy menjelaskan, dirinya belum mendapat informasi soal adanya hotel yang mengajukan diri untuk menjadi tempat karantina.
Pihaknya sebagai organisasi yang menaungi sejumlah hotel di DIY juga belum melakukan pembicaraan mengenai hal itu.
"Pastinya ada pertimbangan plus dan minusnya soal rencana itu. Makanya kita serahkan ke masing-masing hotel," imbuhnya.
( tribunjogja.com )