Jawa
BREAKING NEWS : Satu dari Tiga PDP yang Meninggal di Kota Magelang Sempat Ikuti Pengajian di Gowa
Tiga orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Magelang dinyatakan telah meninggal dunia.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Tiga orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Magelang dinyatakan telah meninggal dunia.
Riwayat ketiga pasien itu pun ditelusuri.
Satu dari ketiga pasien tersebut diketahui sempat mengikuti pengajian yang dilaksanakan di Gowa, Sulawesi Selatan, sebelum akhirnya yang bersangkutan mengalami gejala sakit berupa batuk, pilek, sesak napas.
Pasien itu meninggal beberapa hari kemudian.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso, melaporkan, terdapat tiga pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia.
• Seluruh Pendatang di Kota Magelang Diperiksa dan Diminta Isolasi Mandiri 14 Hari
Pasien yang pertama berjenis kelamin laki-laki, berstatus PDP, dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang.
Pasein tersebut diketahui menjalin kontak dengan warga negara asing (WNA).
Pasien yang kedua berjenis kelamin wanita, berusia sekitar 60 tahun, berstatus PDP.
Riwayat pasien lepas berpergian dari luar daerah, di daerah yang terjangkit Covid-19.
Pasien ketiga, berjenis kelamin laki-laki, berusia 60 tahun.
Riwayat pasien lepas mengikuti pengajian di Gowa, Sulawesi Selatan.
"Pasien yang meninggal ada 3 orang yang dinyatakan PDP dari dokter yang merawat. Pasien yang pertama berjenis kelamin laki-laki dengan PDP, di RSU Tidar. Dia terinformasi kontak2 dengan warga negara asing, tapi tidak menyebutkan warga negara mana. Pasien kedua, wanita sekitar 60 tahun, dinyatakan PDP, dan dia habis berpergian dari luar daerah. Pasien ketiga laki-laki usia 60 tahun lebih, dan lepas mengikuti pengajian di Gowa, Sulawesi Selatan," tutur Sri, dalam konferensi pers dengan awak media melalui video daring, Selasa (31/3/2020).
Sri mengatakan, pasien nomor tiga ini yang perlu mendapat perhatian. Pasien adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun lebih.
Ia diketahui selepas mengikuti pengajian di Gowa, Sulawesi Selatan.
Sepulangnya dari Gowa, dua hari berikutnya mengalami meriang, batuk dan pilek.
Tiga hari berikutnya, yang bersangkutan mengalami sesak napas dan tidak bisa bergerak.
Petugas PSC ataupun PMI pun membawa pasien tersebut ke rumah sakit, ternyata meninggal dunia.
Pasien meninggal dunia berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
• Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Sesak Napas, Berdasarkan Pengalaman Pasien Positif COVID-19
"Beberapa minggu yang lalu kita semua sudah mengetahui bahwa di Gowa, Sulawesi Selatan, ada pengajian. Semua sudah diingatkan oleh petugas tetapi tetap dilaksanakan. Alhasil, kemarin beberapa hari yang lalu, habis pengajian di sana, ada seorang laki-laki umur 60 tahun lebih. Beliau habis dari sana dan periksa ke puskesmas dengan keadaan meriang. Dua hari berikutnya, meriang batuk dan pilek. Tiga hari berikutnya sesak napas, tidak bisa bergerak dijemput dari teman-teman PSC atau PMI ke RS dan meninggal dinyatakan PDP," kata Sri.
Sri menuturkan, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa pasien dalam pengawasan yang meninggal itu tidak hanya sendirian saat mengikuti pengajian di Gowa, Sulawesi Selatan.
Dinas Kesehatan Kota Magelang pun langsung berkoordinasi dengan Lurah, RT, RW di Kota Magelang untuk mendata warga Kota Magelang yang mengikuti pengajian di Gowa, Sulawesi Selatan.
Hal ini untuk mengantisipasi jangan sampai ada kasus serupa yang terjadi. Informasi yang diterima oleh Dinkes Kota Magelang, terdapat satu lagi di Magelang Utara, terdapat pasien yang serupa.
Pasien telah diperiksa di puskesmas.
Yang bersangkutan telah diberi kode, tetapi sampai sekarang tidak ada gejala.
"Ada informasi lagi, ternyata yang meninggal tadi ke Gowa-nya tidak sendirian. Kami akan minta tolong kepada lurah, RT, dan RW, segera minggu ini harus didata orang yang magelang yang ikut pengajian di Gowa, karena terinformasi satu lagi di Magelang Utara, terdapat pasien juga yang seperti itu, sudah diperiksa di puskesmas dan diberi kode tapi sampai sekarang tidak ada gejala," ujar Sri.
• Rumah Sakit Merah Putih Magelang Disiapkan untuk Tampung Pasien Corona
Oleh karena itu, dalam minggu ini, pihaknya akan bekerja sama dengan Lurah, RT, dan RW untuk mendata siapa saja yang berkunjung pengajian di Gowa.
Orang-orang tersebut akan dipantau secara serius.
"Kami pantau betul-betul karena sudah ada kejadian lagi meninggal belum lama ini," kata Sri.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Magelang, sejauh ini, terdapat tiga pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia dan satu pasien terkonfirmasi positiv Covid-19.
Dinkes Kota Magelang pun melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran dan menangani kasus yang sudah terjadi.
Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh, kebersihan rumah, rutin cuci tangan dengan sabun, melakukan social distancing, melaksanakan isolasi mandiri dan segera melapor kepada petugas kesehatan jika mengalami gejala sakit serupa Covid-19. (TRIBUNJOGJA.COM)