Lockdown Bikin Warga Miskin Menderita, India Tak Akan Perpanjang
India tidak memiliki rencana untuk memperpanjang lockdown selama 21 hari untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - India tidak memiliki rencana untuk memperpanjang lockdown selama 21 hari untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Hal ini diambil di tengah perjuangan untuk menjaga pasokan bahan pokok bisa tetap mengalir dan mencegah puluhan ribu orang pulang kampung ke pedesaan.
Dilansir Kontan.co.id dari Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi memerintahkan 1,3 miliar orang di negara itu untuk tetap berada di dalam rumah sampai 15 April dengan mengatakan bahwa itulah satu-satunya harapan untuk menghentikan epidemi corona.
Tetapi perintah itu telah menyebabkan jutaan orang miskin India menganggur dan kelaparan.
Menentang penguncian, ratusan ribu pekerja yang hidup dengan upah harian meninggalkan kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai dengan berjalan kaki ke rumah mereka di pedesaan.
Mereka mengatakan tidak punya makanan atau uang untuk tetap berada di kota-kota besar tanpa adanya pekerjaan.
Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba mengatakan kepada mitra Reuters, ANI, bahwa tidak ada rencana untuk memperpanjang penutupan melebihi tiga minggu sekaligus menolak laporan bahwa kemungkinan penutupan akan berkepanjangan.
Kementerian kesehatan India menyebut negaranya memiliki 1.071 kasus virus corona yang 29 di antaranya telah meninggal.