Wabah Virus Corona

AS Siapkan Bunker Raksasa Ini Jika Wabah Corona Picu Keadaan Super Darurat

Pentagon telah menyiapkan sejumlah pusat komando darurat jika wabah virus Corona menimbulkan petaka besar yang bisa memunculkan krisis dan darurat neg

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Ari Nugroho
news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

TRIBUNJOGJA.COM, COLORADO – Pentagon telah menyiapkan sejumlah pusat komando darurat jika wabah virus Corona menimbulkan petaka besar yang bisa memunculkan krisis dan darurat negara.

Komandan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara, Jenderal Terrence O-Shaughnessy, telah ditunjuk sebagai pemimpin untuk mempersiapkan pusat komando dan pemerintahan darurat.

Awal pekan ini, O 'Shaughnessy kepada media via Facebook menjelaskan timnya telah dipindahkan dari markas NORAD di Pangkalan Angkatan Udara Peterson di Colorado ke sejumlah bunker militer.

Diberitakan Russia Today, Minggu (29/3/2020), satu di antara empat fasilitas istimewa itu adalah komplek bunker Gunung Cheyenne, sebuah instalasi sangat besar di kedalaman bumi Amerika.

Berada di kawasan pegunungan bersalju, bunker raksasa itu ada di kedalaman 2.000 kaki atau 610 meter dari permukaan.

UPDATE Corona 27 Maret 2020 di Amerika Serikat, Tingkat Infeksi Tertinggi di Dunia

Komplek bangunan bawah tanah itu dibuat di pegunungan granit.

Semua akses masuk berpengamanan tinggi, dan pintu-pintunya dirancang mampu menahan ledakan nuklir 30 megaton.

Menurut O 'Shaughnessy, anak buahnya di NORAD dan NORTHCOM, telah meninggalkan keluarganya dan bakal terisolasi dalam waktu lama dari keramaian di permukaan bumi.

Mereka akan mempersiapkan semua kemungkinan menjalankan negara dan pemerintahan, serta mempertahankan tanah air mereka dari situasi krisis.  

“Mereka akan terisolasi dari semua orang, untuk mempertahankan tanah air kita," kata jenderal bintang empat yang bertanggungjawab atas keamanan Amerika Utara dan Kanada.

Tim lain menurut O 'Shaughnessy,  telah dikirim ke lokasi yang dirahasiakan.

Instalasi bunker di Gunung Cheyenne merupakan bagian integral rencana pemerintah AS untuk mengantisipasi skenario kiamat.

Heboh Kemunculan Ular Berkaki Empat yang Dikaitkan dengan Kiamat, Ini Penjelasan Master Reptil

Jika ada ancaman strategis terhadap AS, serangan nuklir misalnya, presiden dan pejabat penting AS, serta pemimpin politik, militer dan sipil akan segera dievakuasi ke empat fasilitas aman tadi.

Mereka akan menjalankan negara dari bawah tanah.

Selain fasilitas bunker Gunung Cheyenne, ada Pusat Operasi Darurat Presiden di bawah Gedung Putih, kompleks gunung Raven Rock di Pennsylvania, dan Pusat Operasi Darurat Mount Weather di Pennsylvania.

Covid-19 yang mematikan, kini terus menerjang AS di banyak kota dan negara bagian. Eksodus mulai terjadi dari Washington, New York dan zona merah lain di AS.

Krisis yang diperkirakan bakal lama, dan serius, telah memaksa para pemimpin militer AS mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan mereka tetap siap tempur.

Setelah mengakui kesiapan militer AS dapat dipengaruhi pandemic global ini, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan Pentagon akan berhenti menyampaikan rincian operasi mereka.

Langkah itu dilakukan agar kelemahan-kelemahan mereka menghadapi Covid-19 tidak diketahui musuh-musuh Amerika.

 • Cerita Maudy Ayunda Kehabisan Stok Tisu Toilet Sampai Kepanikan Warga Amerika Karena Virus Corona

Ketika pasukan O'Shaughnessy telah dikirimkan ke bunker Gunung Cheyenne dan terisolasi aman, jutaan penduduk AS menghadapi ancaman wabah yang mengerikan.

Presiden Donald Trump meski dinilai lamban, telah menyetujui kebijakan ketat dan pembatasan ruang gerak manusia di New York, New Jersey, Connecticut, dan Kalifornia.

Senat dan Gedung Putih juga telah menyepakati pengadaan dana senilai 2 triliun dolar AS, sebagai talangan dan stimulus untuk rakyat Amerika.

Garda Nasional AS juga telah dikerahkan untuk menangani krisis ini, menyiapkan rumah sakit lapangan. Hingga Minggu (29/3/2020), AS berada di urutan pertama warganya terpapar virus Corona.

Tak hanya Garda Nasional, Trump juga memerintahkan panggilan tugas ke ratusan ribu eks personil militer Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan personil Penjaga Pantai.

Pasukan cadangan ini dapat dipanggil untuk membantu otoritas sipil dalam menanggapi pandemi ini, seperti yang sudah dilakukan hampir 10.000 pasukan Garda Nasional.

Sabtu (28/3/2020), Esper mengumumkan peraturan baru yang jadi paying hukum penyiapan dana federal bagi negara-negara yang ingin mengerahkan lebih banyak pasukan ini.

Selain itu, dua kapal rumah sakit telah dikirim untuk membantu merawat pasien di New York dan Los Angeles.(Tribunjogja.com/RT/ xna) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved