Sering Salah Diagnosa Antara Covid-19 dan Demam Berdarah, Ini Perbedaan Keduanya
Gejala awal yang terjadi memang bisa saja mirip, seperti demam, nyeri otot, dan badan terasa lemas.
Lalu, pemeriksaan rontgen pun menunjukkan hasil baik.
Setelah itu, dokter memeriksanya dengan melakukan rapid test untuk DBD dan hasilnya positif.
Akhirnya, dokter memutuskan untuk mendiagnosis kondisinya sebagai DBD.

Namun, setelah beberapa hari menjalani perawatan, pasien tak kunjung membaik dan malah mengalami gejala tambahan, yaitu sesak napas.
Setelah melakukan pemeriksaan rontgen paru ulangan, dokter memutuskan untuk menjalankan pemeriksaan swab pada pasien.
Hasilnya, ternyata pasien positif Covid-19.
Laporan tidak jauh berbeda juga terjadi pada pasien kedua di Singapura.
Bedanya, gejala yang ia alami juga ditambah dengan lemas, nyeri otot, dan diare.
Karena kondisinya yang tak kunjung membaik setelah dirawat akibat DBD, maka dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tambahan, termasuk swab untuk corona dan ternyata, hasilnya pun positif Covid-19.
• Meningkat Pesat, Jumlah ODP Covid-19 di Bantul Mencapai 207 Orang
• Obat Radang Sendi Produksi Perusahaan asal Swiss, Tocilizumab Efektif Sembuhkan Pasien Virus Corona
Kesalahan diagnosis kedua pasien ini, disebut dalam laporan tersebut adalah karena hasil false positif atau positif palsu saat dilakukan rapid test DBD.
Karena itu, ada baiknya jika memenuhi kriteria, pasien suspect DBD juga menjalani tes Covid-19 untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
Lalu, apakah perbedaan infeksi DBD dan virus corona?
Meski mirip, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pembeda antara DBD dan corona, yaitu:
1. Gejala
Secara klinis, gejala DBD dan infeksi Covid-19 memang tidak jauh berbeda.