Sleman

PHRI Sleman Mencatat ada Penurunan Kunjungan Hingga 65%

Dampak dari social distancing selama wabah covid-19, Pergerakan industri jasa hotel dan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) mulai

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Wahyu Setiawan
Joko Paromo, Ketua PHRI Sleman saat ditemui media 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dampak dari social distancing selama wabah covid-19, Pergerakan industri jasa hotel dan meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) mulai lesu.

Pengunjung sepi dan banyak event dibatalkan.

Ketua PHRI Sleman, Joko Paromo mencatat ada penurunan kunjungan mencapai 65% sejak 6 Maret 2020 dari total 82 jasa hotel dan MICE yang terdata oleh PHRI.

Bahkan ia menyebut ada salah satu hotel yang mengalami kerugian sampai Rp3,9 miliar.

Kendati penurunan dan kerugian tak terelakkan dalam bisnis jasa ini, ia mengungkapkan bahwa para pengusaha tetap menjalanakn kegiatan promosi. Diikuti dengan bersama-sama menginformasikan hal-hal positif.

PHRI DIY Gelar Merti Hotel dan Restoran Serentak

"Para pengusaha juga melakukan penyemprotan desinfektan di area tempat usaha masing-masing," ujarnya, Kamis (26/3).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Sudarningsih menyatatakan beberapa destinasi yang dikelola Pemkab Sleman untuk sementara waktu tidak menerima wisatawan.

Hal itu dikarenakan akan dilakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di lokasi obyek wisata seperti di Kaliurang, Kaliadem, dan juga Klangon.

Hal ini dianggap perlu mengingat pada destinasi tersebut juga akan disiapkan fasilitas tempat cuci tangan yang memadahi untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk menjaga higenitasnya. Selain itu juga mematuhi maklumat Kapolri Nomer Mak/2/III/2020.

"Jangka waktunya masih menyesuaikan dengan proses pembersihan dan juga pembuatan fasilitas cuci tangan beserta sistem jaringan air bersih yang tentunya juga harus memadahi," jelasnya.

Untuk minggu ini, peningkatan fasilitas tersebut akan difokuskan pada obyek wisata yang dikelola Pemkab yaitu Gardu Pandang Boyong dan Tlogo Putri.

Minimalisir COVID-19, PHRI Gunungkidul Minta Seluruh Anggotanya Lakukan Sterilisasi

"Hal ini kami maksudkan agar nantinya pengunjung maupun pelaku pariwisata di kaliurang lebih merasa aman dalam berwisata di ke-tiga lokasi destinasi tersebut," imbuhnya.

Imbauan untuk penutupan sementara juga diberikan untuk breksi dan lava bantal guna pembenahan dan penambahan fasilitas cuci tangan bagi pengunjung.

Selain itu pihaknya juga akan mengarahkan kepada pengusaha penginapan, villa, dan pemondokan untuk membuat kesepakatan bersama dalam prosedur sebelum menerima tamu.

Misalnya dilakukan sterilisasi kamar dan ruang dengan disinfektan dan juga menyediakan sabun dan tempat cuci tangan yang memadahi atau hand sanitizer.

"Sehingga pada saat kawasan wisata dibuka kembali akan memberikan rasa aman kepada wisatawan," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved