Pembebasan Lahan Proyek Tol Yogyakarta-Solo Mundur dari Jadwal Semula

royek pengerjaan Tol Yogyakarta-Solo dipastikan mundur dari jadwal semula. Tahapan pembebasan lahan yang seharusnya berakhir April

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Desain Tol di Sariharjo Garis Ungu Desain lama Garis Hijau Desain Baru 

"Belum ada skema darurat dari kami. Semua masih melakukan Work From Home (WFH) sementara konsultasi publik berkaitan dengan data lapangan,"imbuhnya.

Sementara itu, seorang warga Dusun Kringinan, Tirtomartani, Teknyo mengatakan, harusnya minggu kedua bulan ini sudah dilakukan penetapan lahan.

Adanya virus Corona sekarang ini, penetapan lahan terpaksa diundur.

"Harusnya minggu kedua sudah ada jadwalnya. Tapi katanya diundur dan belum diberitahu oleh PPK kapan akan dilanjut,"katanya.

Desa Tirtomartani memang satu diantara desa yang terdampak.

Namun, terpaksa harus diundur lantaran menunggu kondisi kembali membaik.

Padahal, lanjut Teknyo, ada 25 KK yang menanti kejelasan penetapan lahan tersebut.

"Karena kami juga harus mikir ke depan mau cari tempat tinggal di mana lagi. Kalau seperti ini ya gantung. Kami memaklumi adanya virus Corona saat ini,"imbuhnya.

Teknyo memiliki lahan seluas 170 meter persegi.

Lahan tersebut digunakan untuk berjualan soto yang berada di Jalan Jogja-Solo Km 13.

Wilayah Purwomartani Kalasan Sleman
Wilayah Purwomartani Kalasan Sleman (Googleearth)

"Luasnya 170 meter persegi. Tapi kan belum pasti berapa meter nanti yang terkena dampak,"ujarnya.

Pria usia 58 tahun ini berharap, jika ada kesepakatan, pihaknya menginginkan tanah miliknya supaya dihargai sebesar Rp 20 juta per satu meter.

"Karena lahan ini saya gunakan untuk berdagang, kalau dibebaskan untuk jalan tol, terus sumber penghasilan saya dari mana?"tutur bapak tiga anak ini.

Alasan kedua, menurut Teknyo, proyek tol arahnya bisnis, maka dari itu ia meminta supaya pemerintah juga perhatikan rakyat kecil seperti kami.

"Yang lewat jalan tol itu kan rata-rata kalangan ekonomi menengah ke atas. Khusus yang punya mobil, beda dengan jalan Provinsi. Jadi ya itu pertimbangan kami,"pungkasnya. (Tribun Jogja.com | Miftahul Huda )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved