Wabah Virus Corona
Opsi Selain Lockdown untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona Menurut dr Tirta Hudi
Opsi lockdown atau penutupan suatu wilayah memang belum dipilih Presiden Jokowi untuk menanggulangi penyebaran virus corona di Indonesia.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Opsi Selain Lockdown untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona Menurut dr Tirta Hudi
TRIBUNJOGJA.COM - Opsi lockdown atau penutupan suatu wilayah memang belum dipilih Presiden Jokowi untuk menanggulangi penyebaran virus corona di Indonesia.
Maka, satu-satunya cara yang sedang dilakukan saat ini adalah bekerja dan belajar dari rumah.
Meskipun begitu, tetap ada suara sumbang dari orang-orang yang menilai bahwa bekerja dari rumah tak efektif menangkal persebaran virus corona.
Sebab, sebagian besar orang yang bekerja dari rumah atau bahkan diliburkan justru memilih untuk plesir ke suatu tempat.

Padahal, pemerintah menyarankan pekerja untuk bekerja dari rumah agar meningkatkan imun dan mengurangi pertemuan antar manusia di ruang publik, mengingat penyebaran virus corona begitu cepat dari satu individu ke individu lain.
Dokter sekaligus influencer, dr Tirta Hudi mengatakan opsi lockdown sendiri bisa berjalan apabila pemerintah siap secara finansial menanggung hidup masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
“Kata lockdown itu memang masih bias maknanya, tapi menurut undang-undang, itu adalah pembatasan wilayah. Jadi yang boleh keluar masuk itu hanya distribusi makanan. Nah di sini, pemerintah siap tidak?,” katanya dalam talkshow bersama Dedy Corbuzier.

Ia menjelaskan, opsi lockdown bisa berhasil apabila wilayah bisa dikontrol dengan baik.
Secara finansial, daerah itu mapan dan militer siap untuk menjaga. “Kenapa militer? Karena ada potensi penjarahan,” tambahnya.
“Yang bisa beli makanan, stock. Yang ga bisa, dia ngambil dari yang nyetok, gitu ya?” tanya Dedy yang diiyakan Tirta.
• UPDATE VIrus Corona : Ada 103 Kasus Baru COVID-19, Berikut Daftar Sebarannya
Tirta yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran UGM meyakini bahwa sebelum memberlakukan opsi lockdown, pemerintah pasti sudah menimbang resikonya.
“Mereka juga pasti mikir donk. Saat lockdown, mereka akan menempatkan polisi di empat tempat, pasar, SPBU, apotek dan rumah sakit,” katanya lagi.

“Jika benar akan ada lockdown, perlu diingat ada banyak orang Indonesia yang kerjanya harian. Kalau yang di kantor, bisa kerja di rumah, kantor lu ngerti. Kalau ojek online, 2 juta ojol di-lockdown? Cicilan jalan terus pak. Kecuali ada kebijakan penundaan cicilan,” jawab Tirta yang sempat menangis dengar ojol tak mendapat orderan.
Usai menjabarkan keterkaitan lockdown dengan perekonomian negara, Tirta menjelaskan solusi yang kini ia pikirkan untuk menanggulangi COVID-19.