Ibunda Jokowi Meninggal
Mengenang Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo Pintar dalam Hitungan Ketika Sekolah
Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada hari Rabu (25/3/2020) sore, di usia 77 tahun.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Bisnis perkayuan digeluti oleh Sujiatmi bersama suami, Widjiatno Notomihardjo.
Sujiatmi Notomiharjo dan Widjiatno menikah pada 23 Agustus 1959. Mereka memutuskan menikah di usia muda. Kala itu Sujiatmi berusia 16 tahun, sedangkan Widjiatno berumur 19 tahun.
Keduanya belum lulus sekolah. Namun di masa itu, wanita berusia 16 tahun sudah siap untuk menikah.

Widjiatno, suami Sujiatmi Notomiharjo merupakan kawan sepermainan Mulyono, kakak Sujiatmi. Usianya terpaut tiga tahun lebih tua dari Sujiatmi.
Mereka bertemu ketika Widjiatno di bangku SMA, sementara Sujiatmi masih sekolah di bangku di SMP.
• 5 Fakta Tentang Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Jokowi yang Hari Ini Berpulang
Widjiatno, yang ketika dewasa mengubah nama menjadi Notomiharjo, adalah pemuda yang berparas halus dan bertubuh gagah.
“Pak Noto itu ganteng sekali,” kata Sujiatmi.
Notomiharjo muda tinggal bersama kakek-neneknya di Dusun Klelesan, masih tetangga Gumukrejo. Orangtua Notomiharjo tinggal di Desa Kranggan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, sekitar 25 km dari Boyolali, Jawa Tengah.
Dari pernikahan mereka lahir Jokowi, anak sulung, dan adik-adiknya, Iit Sriyantini, Idayati, dan Titik Ritawati.
Dari Tim Majalah Pendidikan Keluarga Kemendikbud melansir dari Surya, pembawaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kalem, sopan, santun, sederhana, dan pekerja keras rupanya tidak jauh dari sosok ibundanya, Sujiatmi Notomiharjo.
Pendidikan budi pekerti, kesederhanaan hidup, kerendahan hati, menjadi pembentuk karakter Jokowi dan adik-adiknya.
Sujiatmi Notomiharjo memberi pesan untuk selalu amanah pada putranya.
”Saya cuma mengingatkan saja. Kamu bukan hanya milik keluarga, sekarang sudah punya bangsa Indonesia,” katanya.
”Sepuluh tahun kok naik pangkat tiga kali. Kamu harus bersyukur jangan menggak-menggok (belak belok), lurus saja. Jangan aneh-aneh diberi amanah sama rakyat, sama Allah. Dijalankan dengan baik.” tambahnya.

Gadis Desa Bersahaja