Ibunda Jokowi Meninggal
Mengenang Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo Pintar dalam Hitungan Ketika Sekolah
Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada hari Rabu (25/3/2020) sore, di usia 77 tahun.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Mengenang Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo Pintar dalam Hitungan Ketika Sekolah
TRIBUNJOGJA.COM - Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada hari Rabu (25/3/2020) sore di Solo. Kabar meninggalnya ibunda Presiden Jokowi dibenakarkan oleh Wakil Menteri Desa Wamendes) Budi Arie Setiadi.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh staf khusus presiden, Angkie Yudistia.
"Iya betul, saya juga mendapatkan info tersebut dari sekretaris Pribadi Bapak (Jokowi)," ujar Angkie, mengutip dari Kompas.com.
Ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia di usia 77 tahun. Sujiatmi Notomiharjo lahir 15 Februari 1943, di Boyolali Jawa Tengah.
Seperti apa sosok Sujiatmi Notomiharjo?

Sujiatmi Notomiharjo adalah anak dari pasangan Wirorejo dan Sani, pedagang kayu dari Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali.
Sujiatmi Notomiharjo menjadi satu-satunya murid perempuan di SD Kismoyo. Dia meruoakan anak bungsu dan perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara pasangan Wirorejo dan Sani. Kakaknya bernama Wirorejo dan Miyono.
Sujiatmi Notomiharjo lahir dan besar di Desa Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dari buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi (2014) melansir dari Kompas.com, orang tuanya tidak pernah membedakan perlakuan Sujiatmi dengan kedua kakak lelakinya.
• Kisah Ibunda Presiden Jokowi yang Mengantarkan Anaknya jadi Presiden ke-7 Indonesia
Saat kedua kakak lelakinya bersekolah, Sujiatmi Notomiharjo juga disekolahkan kedua orang tuanya.
Waktu itu, di kampung tidak ada anak perempuan sebaya dirinya bersekolah. Di sekolah, Sujiatmi Notomiharjo menjadi satu-satunya perempuan yang bersekolah di SD Kismoyo.
Sekolah dasar tersebut berjarak cukup jauh dari rumahnya. Dari sekolah sampai rumah jaraknya mencapai 5 kilometer.
Terkadang, Sujiatmi Notomiharjo berangkat sekolah naik sepeda atau berjalan kaki. Semasa sekolah, dia mendapatkan nilai tertinggi untuk pelajaran matematika.
Pintar dalam berhitung itu menjadikan dirinya sebagai asisten dalam mengerakkan roda usaha kayu suaminya.