Kota Yogyakarta
Malioboro Sepi Imbas Covid-19, Pedagang Lesehan Tutup Lapak
Sejak pemerintah mengimbau untuk melakukan pembatasan sosial, sejumlah fasilitas publik sepi dari para pengunjung.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemandangan tak biasa tampak di jantung kota Yogyakarta sejak beberapa hari belakangan.
Malioboro sebagai pusat aktivitas mendadak sepi dari gerombolan wisawatan sejak wabah Covid-19 melanda.
Biasanya, hiruk pikuk pengunjung dan para pelancong selalu meramaikan kawasan itu.
Sejak pemerintah mengimbau untuk melakukan pembatasan sosial, sejumlah fasilitas publik sepi dari para pengunjung.
Kondisi tersebut berimbas pada para pedagang di kawasan Malioboro yang sehari-hari mengandalkan wisatawan untuk mengais rezeki.
Sejak pekan lalu, para pedagang terkhusus lesehan mengaku sudah tidak berjualan imbas Covid-19.
• Kenali Perbedaan Batuk Gejala Virus Corona Covid-19 dengan Batuk TBC
"Kondisinya tutup semua dari 40 an pedagang lesehan tinggal satu yang buka," kata Desio Hartonowati, Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro, Selasa (24/3/2020).
Dia mengatakan, penutupan lapak para pedagang itu merupakan upaya kehati-hatian guna menangkal penyebaran Covid-19.
Pedagang berinisiatif untuk berdiam di rumah sesuai anjuran pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19.
Namun demikian, pihaknya mengeluh.
Tidak berjualan otomatis pendapatan tidak mengalir.
Pasalnya, sejumlah pedagang mengaku hanya mengandalkan aktivitas dari berdagang untuk mencukupi kebutuhan.
"Dari segi ekonomi jelas tidak ada pendapatan, kalau jualan juga tidak laku karena wisatawan juga tidak ada," ucapnya.
Dia mengungkapkan, kondisi itu tidak dapat dipastikan akan berlangsung sampai kapan.
Pihaknya akan tetap memantau perkembangan dan situasi terkini dari wabah Covid-19.
• UPDATE Kasus Virus Corona di Indonesia : 686 Orang Positif Covid-19, 55 Pasien Meninggal Dunia
"Pedagang sama sekali tidak bisa apa-apa dan belum pernah terjadi sebelumnya seperti ini. Nasib kita juga masih belum jelas. Harapan kami, supaya pemerintah dapat meningkatkan penyebaran dan ada upaya antisipasi untuk menghambat Covid-19," pungkas dia. (TRIBUNJOGJA.COM)