Foto-foto Dampak Virus Corona Mengubah Wajah Dunia, Negara Eropa Hingga Dunia Ketiga

jumlah kasus virus corona di seluruh dunia meroket. Jika Senin (23/3/2020) sore pukul 16.46 WIB jumlah terinfeksi virus corona

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
PAOLO MIRANDA / AFP
Seorang perawat yang mengenakan masker dan peralatan pelindung menghibur yang perrawat lain saat mereka berganti shift pada 13 Maret 2020 di rumah sakit Cremona, sebelah tenggara Milan, Lombardy, selama Italia lockdown. 

Kurang dari 24 jam, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia meroket. Jika Senin (23/3/2020) sore pukul 16.46 WIB jumlah terinfeksi virus corona di seluruh dunia adalah 342.407 kasus, per 24 Maret 2020 pukul 11.25 WIB jumlahnya bertambah hampir 40.000 kasus menjadi 381.653.

Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona bertambah tiga menjadi 195 dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersadar di Yokohama, Jepang).

Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 16.558 kasus, sementara 102.429 kasus di antaranya sembuh.

Inggris

Suasana stasiun bawah tanah Leicester Square di pusat London, Senin 23 Maret 2020. Pemerintah berjuang mempertahankan ekonomi karena pandemi virus coronavirus atau COVID-19.
Suasana stasiun bawah tanah Leicester Square di pusat London, Senin 23 Maret 2020. Pemerintah berjuang mempertahankan ekonomi karena pandemi virus coronavirus atau COVID-19. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhirnya memberlakukan kebijakan isolasi ketat di negaranya, setelah sepanjang akhir pekan masyarakat tak mengindahkan kebijakan jaga jarak atau social distancing.

Diwartakan Daily Mail, Selasa (24/3/2020) pagi ini WIB, orang-orang Inggris hanya diizinkan pergi keluar untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, kebutuhan medis, atau olahraga singkat.

Lewat kebijakan baru itu masyarakat hanya boleh bepergian ke dan dari tempat kerja, jika hal itu 'mutlak diperlukan', dan pekerjaan itu tidak dapat dilakukan di rumah.

Johnson mengatakan toko-toko yang menjual barang-barang tidak penting sekarang sedang ditutup, bersama dengan taman bermain dan gereja.

Polisi diberi kekuasaan memaksa, termasuk denda untuk menegakkan tindakan luar biasa yang diberlakukan.

Amerika

Seorang tunawisma tidur di depan kedai kopi Starbucks di Hollywood Boulevard pada 20 Maret 2020 di Los Angeles, California sehari setelah Los Angeles mengumumkan penutupan. California adalah di antara negara bagian yang paling parah dilanda Amerika Serikat, telah memerintahkan 40 juta penduduknya untuk tinggal di rumah.
Seorang tunawisma tidur di depan kedai kopi Starbucks di Hollywood Boulevard pada 20 Maret 2020 di Los Angeles, California sehari setelah Los Angeles mengumumkan penutupan. California adalah di antara negara bagian yang paling parah dilanda Amerika Serikat, telah memerintahkan 40 juta penduduknya untuk tinggal di rumah. (FREDERIC J. BROWN / AFP)

Dalam 24 jam terakhir jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat ( AS) bertambah 29 orang.

Penambahan ini membuat total korban meninggal di Negeri "Uncle Sam" menjadi 582 jiwa.

Sementara itu untuk pasien sembuhnya berjumlah 295 orang, menurut data dari Worldometers.

Kemudian data dari Johns Hopkins University menunjukkan jumlah kasus di AS mencapai 46.371 sampai Selasa (24/3/2020).

New York City mencatatkan jumlah korban meninggal tertinggi dengan 125 orang, diikuti 87 korban di King, Washington; 35 lainnya di negara bagian New York; dan 20 orang di Orleans, Louisiana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved