Wabah Virus Corona
Penjelasan Ahli di Balik Simpang Siur Manfaat Curcimin pada Jahe dan Kunyit Terkait Virus Corona
Banyak informasi-informasi yang beredar di masyarakat. Salah satunya kabar yang mengimbau masyarakat untuk menghindari kunyit dan temulawak sementara
Penjelasan Ahli di Balik Simpang Siur Manfaat Curcimin pada Jahe dan Kunyit Terkait Virus Corona
TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah pandemi virus corona penyebab Covid-19, masyarakat Indonesia tiba-tiba memburu empon-empon seperti kunyit, temulawak, dan jahe.
Ya, bahan-bahan herbal itu seakan mendadak jadi primadona setelah wabah Covid-19 dikonfirmasi Indonesia.
Banyak informasi-informasi yang beredar di masyarakat. Salah satunya kabar yang mengimbau masyarakat untuk menghindari kunyit dan temulawak sementara waktu.

Berikut bunyi pesan yang beredar melalui WhatsApp sejak beberapa hari lalu:
"HINDARI KUNYIT DAN TEMULAWAK SEMENTARA WAKTU https://www.instagram.com/p/B91Bli4HR-P/?igshid=dhur565db4sa Arahan dari Dr. Taufikurrahman (Dosen Biologi ITB) agar JANGAN konsumsi/minum kunyit dan temulawak karena mengandung curcumin.
Beberapa penelitian dari jurnal ilmiah telah membuktikan bahwa curcumin meningkatkan ekspresi enzim ACE2 (Angiotensin-converting-enzyme2) yang merupakan receptor Covid19, sehingga membuat tubuh lebih mudah menerima Covid19. Contoh referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4651552/
Begitu pula masukan dari Prof. Daryono (Dekan Sekolah Farmasi ITB) tentang teori ini bahwa dari literatur yang mereka baca, curcumin dapat meningkatkan ekspresi ACE2 receptor.
Begitu juga dari correspondence yang dikeluarkan The Lancet, disebutkan bahwa coronavirus berikatan dengan targetnya dibantu oleh ACE2 receptor. "Human pathogenic coronaviruses (severe acute respiratory syndrome coronavirus [SARS-CoV] and SARSCoV-2) bind to their target cells through angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), which is expressed by epithelial cells of the lung, intestine, kidney, and blood vessels." Data tersebut diambil dari jurnal ini: https://jvi.asm.org/content/early/2020/01/23/JVI.00127-20
Sehingga sebagai kesimpulan, untuk sementara kunyit dan temulawak justru dihindari khusus untuk tipe virus ini. Demikian, sharing sementara dari diskusi di grup Dosen. Wido Supraha Channel WA: https://chat.whatsapp.com/9tSmCKnLkP22ncfZ5ATIiO #adab #supraha #kunyit #curcumin #temulawak #covid19 #sars # corona #obatcorona"
Namun di sisi lain, kita juga banyak mendengar bahwa jahe, kunyit, temulawak, dan lain sebagainya justru dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Lantas, apa yang sebenarnya terkandung dalam tanaman herbal yang banyak ditemukan di Indonesia?
Kata ahli tentang kandungan herbal

Menjawab pertanyaan ini, Kompas.com menghubungi ahli herbal sekaligus dosen di Fakultas Farmasi UI (FFUI) Fadlina Chany Saputri.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Fadlina menjelaskan mekanisme kerjanya terlebih dahulu.