Korban Tewas Akibat Corona di Italia Dekati 5.000 Orang, Keamanan Makin Keras di Semua Wilayah

Korban Tewas Akibat Corona di Italia Dekati 5.000 Orang, Keamanan Makin Keras di Semua Wilayah

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Net
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, ROMA – Pemerintah Italia meningkatkan pengamanan jauh lebih ketat ketimbang pekan-pekan sebelumnya.

Daerah Lombardy, yang paling keras dihantam wabah virus Corona, kebijakan isolasi rumah tidak ada kompromi. Semua aktivitas individu di luar rumah dilarang.

Perkembangan ini diwartakan BBC News, Minggu (22/3/2020), seiring jumlah korban tewas akibat wabah virus Corona di Italia mendekati 5.000 orang. Persisnya data terakhir 4.825 orang tewas.

Pada Sabtu (21/3/2020), Italia mencatatkan rekor kematian mendekati 800 orang dalam satu hari saja. Ini jauh melompati angka-angka saat wabah menerjang China daratan.

Daerah Lombardy tercatat paling banyak terdapat korban tewas, yaitu 3.095 orang sejak wabah menjangkiti Italia beberapa pekan lalu.

Kebijakan keras dengan menerjunkan polisi dan tentara ke jalan-jalan untuk menertibkan penduduk, diumumkan Gubernur Lombardy, Attilio Fontana. Jika ngeyel, mereka akan ditangkap dan ditahan.

Kalangan bisnis menutup usahanya, termasuk menghentikan jalur suplai kebutuhan dasar. Pasar umum yang memungkinkan orang berkumpul, juga dinonaktifkan.

Secara kebijakan, Lombardy telah diisolasi (lockdown) sejak 8 Maret 2020. Daerah-daerah lain yang juga terjangkiti wabah secara massal juga telah dikarantina.

Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, Sabtu (21/3/2020) juga mengumumkan penutupan aktivitas bisnis secara nasional.

Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Setelah Juventus Umumkan Dybala, Giliran AC Milan Kabarkan Paolo Maldini Positif Virus Corona

Namun belum ada penjelasan rinci sector-sektor apa yang masih dimungkinkan menjalankan aktivitasnya.

Sejauh ini, supermarket, apotek, kantor pos, dan bank masih melayani masyarakat. Begitu juga layanan transportasi publik.

“Kita akan memperlambat mesin produksi nasional, tapi tidak menghentikannya,” kata Conte lewat pidato nasional disiarkan semua media.

Menurut Conte, situasi sulit ini yang terburuk dialami Italia pascaperang (WWII). Italia masih menghadapi problem serius meski langkah-langkah darurat telah dijalankan.

Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona selalu bertambah, dan angka kematian terus meningkat. Bala bantuan medis dan alat kelengkapan telah datang dari China dan Rusia.

Namun situasi lokal jauh lebih rumit. Menurut pakar medis China, sikap tidak kooperatif warga Italia atas kebijakan isolasi, memperburuk penularan wabah.

Secara global, sekurangnya 220.000 kasus Covid-19 terdeteksi di berbagai negara. Angka kematian mencapai 9.000 orang hingga pekan ini.

Di Spanyol, Kementerian Kesehatan menyebut jumlah kematian di negeri itu mencapai 1.326 orang, terbesar kedua di Eropa setelah Italia.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam jumpa pers Sabtu malam menyatakan, petaka terburuk segera datang.

Hari-hari buruk menurutnya akan segera dialami rakyat Spanyol. Pemerintah telah memutuskan kebijakan isolasi yang mengurung 46 juta warga Spanyol di rumah masing-masing.

Kasus Pasien Virus Corona atau Covid-19 Terbaru di Yogyakarta, Pulang dari Tangerang

Mereka hanya boleh keluar rumah untuk alasan khusus, misalnya berbelanja bahan pangan, berobat atau membawa hewan piarannya keluar rumah sebentar.

Di Inggris, PM Boris Johnson menyerukan kerjasama seluruh rakyat, menghadapi wabah virus Corona. Kebijakan jaga jarak menurut Boris, harus dilaksanakan sungguh-sungguh.

Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, memperingatkan warganya agar mematuhi kebijakan social distancing, sebagai cara meredam persebaran virus Corona.

Ada 12.500 orang di Prancis terjangkiti virus Corona. Total pasien positif yang tewas di negara ini mencapai 562 ada Sabtu kemarin.

Di AS, Gubernur New York, Andree Cuomo, mengecam kalangan muda di kota itu yang membangkang perintah untuk tidak berkumpul di tempat terbuka.

Ia menyatakan akan meemriksa langsung kondisi di lapangan, mengunjungi taman-taman, untuk memastikan tidak terjadi lagi.

“Saya terus terang tidak peduli lagi. Ini soal kesehatan bersama. Kalian tidak boleh membahayakan kesehatan orang lain,” kata Cuomo.

“Kalian juga tidak boleh membahayakan diri kalian sendiri,” lanjutnya penuh kemarahan.(Tribunjogja.com/ BBC/xna)      

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved