Inilah Enam Kunci Sukses Singapura, Hongkong dan Korsel Hadapi Virus Corona atau Covid-19

Inilah Enam Kunci Sukses Singapura, Hongkong dan Korsel Hadapi Virus Corona atau Covid-19

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Shutterstock via Kompas.com
Peneliti Temukan Pasien Pertama Terinfeksi Virus Corona di Wuhan 

Di Hongkong, pelacakan terhadap seseorang dilakukan hingga aktivitas dua hari terakhir sebelum pasien terindikasi mengalami symptom atau tanda-tanda terinfeksi.

Jika data sudah fix, mereka akan direkomendasi untuk menjalani langkah-langkah karantina mandiri di rumah hingga isolasi di fasilitas kesehatan.

Hongkong juga menerapkan aturan para pendatang yang baru tiba di wilayah itu, harus mengenakan alat pelacak elektronik supaya mobilitas mereka diketahui.

Kebijakan ketat seperti ini diikuti sejumlah aturan penegakan hukum yang keras. Singapura menerapkan aturan hukuman penjara bagi para pelanggar kebijakan isolasi dan karantina.

Di China, tentara dan polisi akan menangkap siapa saja yang berkeliaran di jalan tanpa alasan, atau tidak mengenakan masker saat di luar rumah.

Kebijakan keras ini sulit ditiru di banyak negara atas berbagai alasan dan pertimbangan. Selain jumlah penduduk besar, factor religius, social, budaya, dan alasan kebebasan sipil menghambat mereka.

“Kita bisa melakukan itu karena kita kecil,” jelas Prof Ooi menjelaskan mengapa kebijakan ketat itu bisa diterapkan di Singapura.

Korban Tewas Akibat Corona di Italia Dekati 5.000 Orang, Keamanan Makin Keras di Semua Wilayah

Pelajaran 4: Jaga Jarak Sosial

Kebijakan jaga jarak interaksi social (social distancing) dianggap cara paling ideal yang bisa diterapkan di semua negara.

Namun, kebijakan ini juga menimbulkan komplikasi lain mengingat akivitas kehidupan ekonomi dan sosial masih berjalan.

Di Wuhan, lokasi pertama menyebarnya virus Corona, ada 5 juta orang meninggalkan kota itu sebelum datang keputusan isolasi kota.

Perpindahan orang dalam jumlah besar ke kota lain itu menimbulkan persoalan kecepatan penyebaran virus. China akhirnya membuat keputusan karantina terbesar di berbagai kota dalam sejarah.

Italia dan Spanyol menerapkan isolasi kota, setelah wabah Corona menghajar kedua negara. New York dan Kalifornia meniru langkah yang sama.

Ketika wabah sedang di puncak menjangkit Singapura dan Hongkong, kebijakan gradual diterapkan pemerintah setempat.

Sekolah di Singapura tetap dijalankan ketat, sementara di Hongkong ditutup total. Ini perbedaan-perbedaan langkah yang dilakukan, tapi efektif.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved