Yogyakarta

Dampingi Pengusaha yang Terdampak Virus Corona, JERCovid-19 Butuh Data Real

Melalui JERCovid-19, akan dilakukan pendataan secara rinci untuk mengetahui keadaan real di lapangan.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
KADIN DIY menggelar jumpa pers merespon kondisi merebaknya virus corona di DIY, Sabtu (21/3/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta akan bekerja bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DIY untuk mengumpulkan data usaha/bisnis yang terdampak Covid-19.

Data yang real pun diperlukan untuk ditindaklanjuti.

Amirullah Setya Hardi Wakil Ketua ISEI DIY mengatakan, seperti yang terjadi di industri perhotelan di DIY yang muncul angka potential loss sekitar Rp33,6 miliar.

KADIN DIY Bentuk JERCovid-19

"Muncul angka Rp 33 miliar dari PHRI, apakah itu angka potential loss atau rugi secara penuh. Saya kira ini potential loss. Artinya kami punya sekian kamar, kalau nggak diisi penuh, itu bisa dihitung. Beda dengan kerugian. Kerugiannya yang harus kita hitung lagi," jelasnya, Sabtu (21/3/2020).

Untuk itu kata Amirullah, melalui JERCovid-19 akan dilakukan pendataan secara rinci untuk mengetahui keadaan real di lapangan.

"Maka melalui JERCovid-19 nanti ada tim yang coba untuk mengumpulkan data. Karena kalau data sudah harus real. Misal di level pedagang yang kita juga harus tahu, dia tutup berapa lama nggak jualan, ruginya ada berapa itu kan real loss yang dihadapi masyarakat dan pengusaha," terangnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved