Jawa

LOKANTARA Tolak Virus Corona dengan Kidung Mantra Jawa

Bambang menguraikan Pembacaan kidung mantra Jawi dilaksanakan di Gapura Prambanan. Gapura atau ghafur yang berarti ampunan.

Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Ari Nugroho
Dok Pemkab Klaten
LOKANTARA Jawa Tengah yang melakukan upacara tolak balak dengan membacakan kidung mantra Jawa dari Gapura Prambanan perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah menuju ke Kali Opak, Kamis (19/3/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 menggugah keprihatinan berbagai komunitas lintas budaya, salah satunya Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA) Jawa Tengah yang melakukan upacara tolak balak dengan membacakan kidung mantra Jawa dari Gapura Prambanan perbatasan Provinsi DIY dan Jawa Tengah menuju ke Kali Opak, Kamis (19/3/2020).

Peserta upacara tolak balak ini berasal dari perwakilan Sanggar Bandung Bondowoso, Paguyuban Seni Srandhul, penghayat Kejawen, perias manten, pelaku budaya, sesepuh kebatinan, dan lainnya.

Ketua LOKANTARA KRT Bambang Hadipuro mengatakan wabah virus corona ini dikelola dengan pendekatan kultural spiritua. Perpaduan antara ilmu modern dan tradisional merupakan bentuk keselarasan kosmis.

"Manusia harus memahami simbol Jagat gumelar dan jagat gumulung. Kidung Warawedha mengajarkan butir butir kearifan lokal. Dari nilai luhur Jawa dipersembahkan untuk keselamatan dunia," jelasnya.

Hambat Penularan Covid-19, Pasar Imogiri Disemprot Disinfektan

Dalam ritual ini mereka membaca syair Kidung Warawedha yang merupakan ciptaan Kanjeng Sunan Kalijaga, tokoh Wali Songo di tanah Jawa.

Penghayatan Kejawen percaya bahwa pembacaan kidung ini dapat menolak balak. Segala mara bahaya akan menyingkir.

"Daya magis kidung Warawedha diharapkan mampu menangkal virus corona. Bahaya virus corona dicegah dengan membaca syair spiritual Jawa," jelas Bambang Hadipuro.

Bambang menguraikan Pembacaan kidung mantra Jawi dilaksanakan di Gapura Prambanan. Gapura atau ghafur yang berarti ampunan.

Prambanan yang bermakna tekad seribu. Wani ing gawe, sepi ing pamrih. Dengan disertai tabur bunga. Lambang kebajikan yang berguna bagi kehidupan.

Ritual diakhiri dengan melarung bunga di kali Opak.

Lambang menyingkirkan segala mara bahaya.

Dalam hal ini, kata Bambang Hadipuro semoga bangsa Indonesia terbebas dari bahaya virus corona.

"Lewat keampuhan Kidung mantra Warawedha. Mudah-mudahan doa dan harapan ini terkabul,” harap Bambang Hadipuro.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved